TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berencana untuk merelokasi pipa gas bawah tanah yang berada di Jalan Letjen MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Rabu malam, 14 Maret 2018, pipa di depan Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut bocor untuk kedua kalinya.
"Kami akan lihat dulu, apakah memungkinkan untuk direlokasi ke posisi yang lebih aman," kata Sekretaris Perusahaan Rachmat Hutama saat ditemui di lokasi kejadian. Rencana ini, kata dia, akan dibicarakan terlebih dahulu dengan kontraktor proyek Kereta Ringan Jabodebek, PT Adhi Karya.
Simak: Pipa Gas PGN Kembali Bocor Akibat Alat Berat Proyek LRT
Pipa gas milik PGN kembali bocor dan menyebabkan arus lalu lintas di lokasi proyek ditutup selama 2 jam. Dugaan sementara, kata Rachmat, pipa bocor akibat terkena alat berat Backhoe proyek kereta ringan pada saat penggalian tanah.
Kebocoran pertama terjadi Senin malam, 12 Maret 2018. Mata bor proyek kereta ringan mengenai pipa gas yang ditanam sedalam 1,5 meter dari permukaan tanah. Saat itu, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengakui ada miskomunikasi antara kontraktor dan subkontraktor. "Awalnya sudah minta bekerja malam hari di sekitar itu (titik kebocoran)," kata Budi.
Saat ini, kata Rachmat, tim cepat tanggap dari PGN masih fokus pada penanganan kebocoran pipa. Menurut dia, setengah jam setelah kebocoran, tim langsung meluncur ke lokasi kejadian. "Kalau Senin kemarin kami cut and replace, yang bocor dipotong dan sambung baru. Tapi kali ini kami belum tahu," ujarnya.
Pipa di lokasi tersebut merupakan salah satu jaringan gas untuk konsumen di sekitar Rumah Susun Bidaracina dan Kalibata Mall. Aliran gas di sekitar kawasan tersebut, kata Rachmat, kemungkinan besar terganggu karena dilakukan antisipasi berupa buka tutup. "Di titik malam tertentu akan kami matikan, agar tidak bahaya," kata dia.
Ia mengaku belum bisa memastikan kerugian yang diderita konsumen PGN akibat kejadian ini. Namun upaya lain, kata dia, akan ditempuh PGN untuk menekan kerugian. Salah satunya dengan menyalurkan Compressed Natural Gas (CNG) kepada para pelanggan, seperti saat kebocoran pertama.
General Manager Departemen LRT PT Adhi Karya Agus Karianto mengatakan perbaikan di lokasi kebocoran akan dilakukan pada Kamis pagi, 15 Maret 2018. Menurut dia, pembuatan jalur baru pipa gas memang perlu dilakukan. "Untuk memastikan bahwa pipa gas dapat berfungsi secara sempurna," kata dia.