TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat mengungkap sumber dana ibu sekap anak, CW, 60 tahun, yang diduga dalang kasus dugaan kekerasan terhadap anak adopsinya, yakni RW, 14 tahun, FA (13), OW (13), EW (10), dan TW (8). Selain melakukan kekerasan, CW diduga juga menelantarkan lima anak adopsinya itu karena tak ada satu pun anak yang disekolahkan.
Penemuan tersebut diperoleh Polres Metro Jakarta Pusat berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para saksi sebelum kasus tersebut dilimpahkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Baca: Kasus Ibu Sekap Anak Angkat di Hotel, Begini Kata Polisi
Diketahui, selama nyaris sepuluh tahun, CW dan lima anak adopsinya tinggal di beberapa hotel berbintang di Jakarta. "Katanya dapat warisan. Dia punya rumah di Benhil, punya apartemen, dan dapat harta dari warisan," kata Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Maret 2018.
Namun CW lebih memilih tinggal di hotel karena pernah mengalami perampokan dan membuatnya trauma tinggal di rumahnya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. "Dia trauma tinggal di rumahnya di Benhil," ucapnya.
Baca Juga:
Baca: Diduga Perdagangan Anak, Ibu Angkat Sekap Lima Anak di Hotel
Polisi mengamankan CW dan empat anak di salah satu hotel di Jakarta Pusat pada Februari 2018. Sebelumnya, polisi mendapat laporan dari warga berinisial Y bahwa ada dugaan CW melakukan eksploitasi terhadap anak-anak tersebut.
Y mengetahui hal itu dari FA, salah satu anak yang pernah tinggal dengan CW. FA melarikan diri dari CW karena mendapat perlakuan kasar hingga tindakan penganiayaan.
Saat ini, CW masih berstatus saksi. Pemeriksaan terhadapnya belum selesai dilakukan karena kondisinya tidak sehat. Dari pemeriksaan dan hasil assessment terhadap dugaan kekerasan terhadap anak dan perdagangan anak, baru akan diketahui, apakah status CW naik menjadi tersangka atau tidak.