TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menyantuni keluarga Tarminah, 53, korban yang tewas tertimpa besi hollow proyek Rusun Pasar Rumput. Sandiaga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI akan memberikan sepeda dan mukena untuk cucu-cucu Tarminah.
Menurut cerita keluarga korban, pada hari itu Tarminah berniat membelikan sepeda dan mukena untuk kedua cucunya. "Yang mungkin Pemprov bisa bantu ikut berpartisipasi mengadakan sepeda dan mukena yang mau dihadiahin buat cucu-cucunya. Itu bela sungkawa kami," kata Sandiaga Uno di Balai Kota, hari ini, Senin, 19 Maret 2018.
Tarminah meninggal setelah tertimpa besi hollow sepanjang 3 meter yang jatuh dari lantai 10 proyek Rusunawa Pasar Rumput. Kecelakaan itu terjadi pada Ahad kemarin, 18 Maret pada pukul 09.25 pagi. Ketika itu, Tarminah tengah berbelanja sayur mayur di Pasar Rumput.
Baca: Sandiaga Uno Segera Beri Sanksi Kontraktor Rusun Pasar Rumput
Adik Tarminah, Rostini, 48 tahun, mengisahkan kakaknya berniat membelikan sepeda untuk cucunya yang akan berulang tahun ke-3. Adapun mukena, kata Rostini, akan diberikan untuk cucu Tarminah yang berusia 1,5 tahun.
"Cucu pertamanya itu mau ultah ketiga, (makanya) mau beliin sepeda. Pas abis makan juga mau beliin mukena buat cucu yang 1,5 tahun," kata Rostini di rumah duka, Jalan Tambak 2, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 18 Maret 2018.
Selain menyampaikan bela sungkawa dan santunan, Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI juga segera menurunkan tim untuk mengevaluasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) proyek Rusunawa Pasar Rumput itu. Dia berujar, Pemprov telah menugasi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI, Priyono, untuk menginvestigasi kecelakaan. Adapun hasil evaluasi akan dilaporkan sore nanti.
"Hari ini kami langsung memanggil Pak Priyo untuk evaluasi K3. Akan dilaporkan ke kami sore ini," ujarnya.
Sandiaga Uno menambahkan, evaluasi yang dilakukan harus menitikberatkan pada pertanggungjawaban dan sanksi. Musababnya, kecelakaan konstruksi di proyek rusun Pasar Rumput dikabarkan sudah kerap terjadi. Dia pun berpendapat sanksi harus diumumkan kepada publik. "Siapa yang bertanggung jawab dan harus ada sanksinya yang diumumkan kepada publik, supaya bisa mendorong agar ini tidak terjadi lagi ke depan," kata Sandiaga.