TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Ummat Islam Revolusioner (FUIR) menuntut Anies Baswedan mundur dari posisi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Alasannya, pasangan yang menjadi pemimpin Jakarta itu tidak lagi mememperhatikan kepentingan umat Islam.
“Padahal kemenangan mereka di Pilkada DKI karena dukungan umat dan ulama,” ujar Dhani Jesy, koordinator pengunjuk rasa, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat Senin, 18 Maret 2018.
Massa FUIR berjumlah sekitar 50 orang. Mereka menggelar aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Peserta unjuk rasa tiba sekitar 13.00 dan membentangkan spanduk yang berisi tuntutan agar Anies dan Sandiaga Uno untuk mundur.
Dhany mengatakan setelah Anies memperoleh jabatan, ia melupakan persoalan yang selama ini diperjuangkan umat muslim. Contohnya dalam kasus Rizieq Shihab. Anies dinilai sama sekali tidak pernah memberikan pembelaan untuk pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu.
“Saat tokoh-tokoh umat barsilaturahmi mengunjungi Rizieq Shihab di pengungsian, Anies hanya diam,” kata Dhany. “Ketika Rizieq Shihab (dikabarkan) hendak pulang ke Indonesia, ummat Islam berbondong-bondong ingin menyambutnya, Anies juga tak melakukan apa-apa.”
Baca Juga:
Dhany juga menyinggung tentang kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia menilai Anies Baswedan berusaha untuk mengawal kasus ini. “Anies hanya pandai beretorika tapi tak melakukan apa-apa untuk pembelaan umat yang ingin syariat ditegakkan,” katanya. “Anies hanya memanfaatkan umat untuk kepentingan sendiri.”