TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bercerita bahwa septic tank di rumahnya di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pernah bocor. Kemudian dia meminta PD PAL Jaya memeriksa septic tank tersebut.
Hasilnya, terjadi kebocoran yang menyebabkan bakteri E. coli menyebar dan mencemari air tanah di sekitarnya. Kadar ketercemaran itu mencapai 10 ribu per 100 cc, dari kadar normal 3.000 per 100 cc.
"Saya kaget juga, tapi saya diam-diam. Terus saya bilang sama istri saya, Non kita mandi pakai air limbah kita sendiri. Ini enggak sehat," kata Sandiaga di rumahnya, Jalan Pulombangkeng 5, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Maret 2018.
Baca: Menanti Gubernur Anies Baswedan Tegas Stop Eksploitasi Air Tanah
Sandiaga kemudian menghentikan pemakaian air tanah di rumah pribadinya.
Apalagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan menggencarkan pengurangan penggunaan air tanah.
Sebagai gantinya, Sandiaga Uno beralih menggunakan air pipa dari PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Dia juga memotong sendiri pipa air tanah dari sumur yang ada di pekarangan rumahnya.
"Saya totalitas, potong pipa air tanahnya, karena di sini penggunaan air tanah banyak banget," kata Sandiaga di rumahnya, Jalan Pulombangkeng 5, Selong, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Maret 2018. "Yang ngawal saya saja sudah 20 orang, mereka mandi di sini. Ada kolam renang juga di belakang."
Tak hanya itu, Sandiaga berjanji akan mengajak tetangga-tetangganya beralih menggunakan air tanah. Sandiaga akan meminta pamflet PAM Jaya yang akan dia bagikan ke para tetangga sembari lari pagi di kompleks tersebut.
Dia menduga masih banyak penghuni kompleks elit itu yang belum menggunakan air pipa.
"Saya ketokin nanti satu-satu karena sebagian di sini zaman old, banyak yang sudah senior dan enggak main sosmed, saya bawain nanti pamflet satu-satu," kata Sandiaga.
Sandiaga Uno hari ini menggelar diskusi pagi bertajuk "Sosialisasi Penggunaan Air Perpipaan: Mari Berhenti Pakai Air Tanah" di rumahnya. Turut hadir dalam acara itu yakni Direktur Utama PD PAM Jaya Erlan Hidayat, Direktur PD PAL Jaya Subekti, Direktur Utama PT Aetra Air Jakarta (Aetra) Mohamad Selim, dan Direktur Utama PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Robert Reri Massie.