Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Longsor, Banjir Bandang Ancam Kawasan Puncak

image-gnews
Puluhan Petugas tengah melakukan evakuasi longsoran tanah yang menimbun jalur Puncak, yang mengakibatkan arus lalu lintas Puncak ditutup total sehingga dialihkan via Jonggol dan Sukabumi, Selasa 6 Februari 2018. Tempo/M. Sidik Permana
Puluhan Petugas tengah melakukan evakuasi longsoran tanah yang menimbun jalur Puncak, yang mengakibatkan arus lalu lintas Puncak ditutup total sehingga dialihkan via Jonggol dan Sukabumi, Selasa 6 Februari 2018. Tempo/M. Sidik Permana
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Kawasan Puncak, Bogor, diprediksi bakal dilanda banjir bandang bila daerah resapan air terus berkurang. Pakar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hidrologi Hutan, Nana Mulyana Arifjaya, mengatakan bencana alam yang mengintai kawasan Puncak bukan hanya tanah longsor, melainkan juga banjir bandang.  

Nana mengatakan bencana banjir bandang sudah menjadi ancaman besar, terutama pada saat hujan deras mengguyur satu hari penuh di wilayah Bogor. “Bahaya air bah atau banjir bandang menjadi ancaman yang sangat serius akan terjadi di Puncak di masa mendatang,” katanya, Rabu, 21 Maret 2018.

Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan banjir bandang bisa terjadi akibat maraknya alih fungsi hutan lindung di kawasan Puncak yang berubah menjadi kawasan vila dan permukiman penduduk. Perubahan itu menyebabkan daerah resapan air semakin berkurang. Ditambah lagi tata kelola daerah aliran sungai (DAS) di kawasan Puncak yang buruk, padahal kawasan ini merupakan hulu Sungai Ciliwung. 

Baca: Polisi Tutup Jalur Puncak Akibat Tanah Longsor di 4 Titik Jalan

“Ancaman bencana air bah dan banjir bandang dari luapan air Sungai Ciliwung yang terjadi di kawasan Citamiang dan Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Puncak, awal Februari lalu, menjadi bukti bencana yang mengancam di Puncak bukan lagi tanah longsor, tapi juga ditambah dengan banjir bandang,” kata Nana.

Banjir bandang yang terjadi di kawasan Citamiang awal bulan lalu, kata Nana, terjadi akibat luapan air yang mengalir dari atas perkebunan teh tertahan oleh longsoran tanah di sejumlah titik kawasan Puncak. “Banyak longsoran tanah membendung aliran air ke sungai, saat kapasitasnya melebihi kemampuan, akhirnya air dalam jumlah besar yang bercampur lumpur pun berubah menjadi air bandang yang menerjang wilayah yang lebih rendah,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, dalam dokumen rencana aksi tahun 2007, sudah terdapat program membangun 298 dam penahan dan 66 dam pengendali di aliran Sungai Ciliwung hulu. Anggaran yang dibutuhkan untuk membuat satu dam penahan sekitar Rp 15 juta, sedangkan dam pengendali berkisar Rp 200 juta-Rp 300 juta per unit. Total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 25,4 miliar.

Baca: Puncak Makin Botak, 5.700 Hektare Hutan Lenyap dalam 16 Tahun

“Jenis dam ini diestimasikan mampu menahan 6,5 juta meter kubik air atau sekitar 21,6 persen dari total volume Ciliwung hulu pada posisi puncak,” kata Nana.

Untuk banjir di wilayah Jakarta, faktor yang mempengaruhi adalah faktor alam dan manusia. Faktor alam terutama disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, kondisi geomorfologi DAS, dan pasang-surut air laut. Unsur iklim dan curah hujan adalah faktor utama dalam proses daur hidrologi di suatu DAS.  

Berdasarkan data curah hujan harian wilayah Jakarta selama lebih dari 143 tahun, yaitu pada 1866-2009, tidak terdapat perubahan pola dan besaran intensitas yang signifikan. "Karena itu, bencana banjir di wilayah Jabodetabek adalah kejadian yang disebabkan oleh jumlah resapan yang kurang, terutama di kawasan Puncak yang menjadi hulu Sungai Ciliwung,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

5 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

1 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

2 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

3 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

5 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.