TEMPO.CO, Jakarta - Destructive Fishing Watch (DFW) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan acara penanaman mangrove untuk merayakan Hari Air Sedunia 2018. Selain menanam mangrove, mereka juga membersihkan kolam di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman di Jakarta Utara, hari ini.
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Abdi Suhufan mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi ekosistem pesisir Jakarta. "Ada reklamasi kan terjadi intrusi air laut juga karena di daratan banyak yang ngambil air tanah akhirnya menyebabkan tanah turun," kata dia di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman, Jakarta Utara, Jumat, 23 Maret 2018.
Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman, Rahmat Irawan mengatakan penanaman mangrove tersebut nantinya akan membantu melestarikan ekosistem. "Ini positif karena menjadi habitat dari ikan, kepiting dan udang juga, isu sampah di Jakarta juga lagi menjadi sorotan jadi kami melakukan kegiatan itu," kata Irawan.
Sekitar 550 pohon mangrove yang akan ditanam dalam kegiatan tersebut. Menurut dia ada 400 orang ikut berpartisipasi dalam acara Hari Air tersebut.
Ia mengatakan kegiatan membersihkan pelabuhan sebenarnya telah dilakukan setiap bulan untuk mengurangi sampah yang berada di perairan. "Kami sudah lakukan periodik setiap bulan sekali atau dua kali supaya lebih bersih," kata dia.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menyadarkan agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke laut dan lebih peduli terhadap ekosistem lingkungan.
Acara Hari Air Sedunia tersebut terdiri dari empat rangkaian acara yang dilakukan secara bersamaan yaitu menanam mangrove, pembersihan kolam, pengenalam sejarah pelabuhan dan pelatihan pengolahan sampah plastik. Kegiatan tersebut juga diramaikan oleh Direktorat Pengelolaan Ruang Laut KKP, Dinas Lingkungan Hidup dan Penggiat Lingkungan.