TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye Earth Hour 2018 resmi dimulai malam ini, Sabtu, 24 Maret 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin langsung pemadaman listrik serentak di seluruh wilayah Jakarta, mulai pukul 20.30 dan 21.30 WIB.
"Ini bukan semata-mata mematikan lampu, namun lebih jauh yaitu pemanfaatan energi agar lebih efisien," kata Anies dalam pidatonya di Pendopo Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Selain Anies, hadir pula General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Disjaya, Muhammad Ikhsan Asaad; General Manager AEON Indonesia, Darmadi; dan Direktur WWF Indonesia, Afin Alfian. Sejumlah masyarakat juga diundang untuk datang langsung ke Balai Kota.
Baca juga: Earth Hour 2018, Sebagian Lampu di Bandara Padam Malam Ini
Kampanye Earth Hour 2018 diadakan oleh World Wide Fund for Nature. Tahun ini merupakan kampanye untuk ke-11 kalinya sejak pertama dimulai tahun 2007 di Sydney, Australia.
Dalam pidatonya, Anies menyebut konsumsi listrik di Indonesia masih mengandalkan sumber energi non-terbarukan. "Bukan energi matahari atau angin," kata dia. Pemadaman listrik dalam Earth Hour, menurut dia, adalah kesempatan untuk memulai peralihan ke sumber energi ramah lingkungan.
Usai Anies berpidato, bel tanda pemadaman mulai berbunyi tepat pukul 20.30. Seluruh listrik di Kompleks Balai Kota hingga DPRD DKI dipadamkan. Pemadaman juga dilakukan pada lampu penerangan jalan hingga lapangan Monas di seberang Balai Kota. Hanya saja, kuncup emas di puncak Monas tetap menyala terang.
Meski Balai Kota gelap gulita, gedung-gedung lain di sekitarnya masih menyala terang. Lampu-lampu di Kompleks Istana Wakil Presiden, persis di samping kanan Balai Kota, tetap menyala normal. Gedung Perpustakaan Nasional dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun juga tampak tidak ikut berpartisipasi dalam kampanye ini.
Baca juga: Earth Hour 2018, Gerai Starbucks dan Body Shop Beri Diskon
Simak artikel menarik lainnya tentang Earth Hour 2018 hanya di kanal Metro Tempo.co.