TEMPO.CO, Tangerang -PT Aetra Tangerang menargetkan sedikitnya 9000 sambungan air baru untuk pasokan air bersih bisa selesai dibangun pada tahun 2018 ini.
Untuk mendukung pemasangan saluran pipa air bersih di delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang yang menjadi wilayah konsensi ini, anak perusahaan Aquatiqo Singapura ini mengucurkan dana Rp 38,7 miliar pada tahun ini.
"Seluruh penambahan investasi ini kami fokuskan untuk membangun infrastruktur perpipaan," ujar Presiden Direktur PT Aetra Tangerang Edy Hari Sasono kepada Tempo, Sabtu 24 Maret 2018.
Baca : Hari Air Sedunia, Jurus Anies Baswedan Soal Pasokan Air Bersih
Saat ini, Aetra Tangerang telah melayani air bersih di delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang meliputi ; Kecamatan Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sepatan, Cikupa, Sindang Jaya, Sukamulya, Balaraja, dan Jayanti.
Adapun fokus pemasangan jaringan pipa air bersih tahun ini, kata Edy, dilakukan di wilayah zona I yaitu Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sepatan dan Sindang Jaya dan sebagian zona 2 di kecamatan Cikupa.
Direktur Komersial dan Operasional PT Aetra Air Tangerang Prayitno Bambang Hernowo mengatakan di zona 1 sudah menunggu ribuan pelanggan di 20 perumahan baru dan perkampungan yang meminta dilayani air bersih dari Aetra." Ada sekitar 40 kilometer pipa yang akan kami bangun untuk pelanggan perumahan dan perkampungan,"kata Hernowo.
Aetra Tangeranf optimis, pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan ini selesai akhir tahun 2018 dengan total 71 ribu pelanggan menikmati air bersih." Karena secara teknis kami hampir tidak mengalami kendala,"kata Edy.
Terlepas dari teknis pembangunan infrastruktur, Edy mengakui selama ini mengalami kendala dari sudut pandang masyarakat yang masih banyak menggunakan air tanah.
"Dan mereka beranggapan jika air jernih itu bersih dan sehat, serta air perpipaan itu mahal," kata Edy.
Dalam kerjasama kesepakatan penyediaan pasokan air bersih dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Aetra Tangerang ditargetkan dapat melayani 72 ribu sambungan pelanggan rumah tangga maupun industri pada tahun 2023 mendatang. "Namun, sampai saat ini sudah bisa mencapai 71 ribu, kami perkirakan bisa overtarget," kata Edy.