TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lagi-lagi menghindar saat ditanya ihwal kemungkinan dirinya maju dalam pemilihan presiden 2019. Apalagi, pertanyaan itu terlontar usai rapat paripurna bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dengan agenda penyampaian rancangan peraturan daerah rencana pembangunan jangka menengah daerah (Rapperda RPJMD) tahun 2017-2022.
"Lah ini baru RPJMD. Kami urus RPJMD dulu," kata Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
Dalam Rapperda RPJMD yang dia sampaikan, Anies Baswedan menargetkan tingkat kemiskinan di DKI turun sebesar 1 persen dari 3,78 persen pada 2017 menjadi 2,78 pada 2022. Anies juga ingin meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, ease of doing business, dan sejumlah target lainnya.
Baca: Politisi Nasdem: Soal Alexis Kelasnya Camat, Bukan Anies Baswedan
Nama Anies Baswedan semakin santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk maju dalam pilpres 2019, baik sebagai calon wakil presiden atau calon presiden. Hasil sigi sejumlah lembaga survei menyebut Anies sebagai salah satu calon alternatif pilpres 2019 selain Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Survei IndoBarometer pada Desember 2017 mencatat Anies memperoleh 12,1 persen dukungan jika head to head dengan Jokowi yang mendapat 49,9 persen dukungan.
Survei Median pada Februari lalu juga mencatat, jika pemilihan presiden digelar hari itu juga, elektabilitas Anies naik 0,1 persen menjadi 4,5 persen. Sedangkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo tercatat menurun masing-masing 1,2 persen dan 2 persen.
Anies juga dinilai potensial sebagai calon wakil presiden. Sigi Poltracking pada 27 Januari-3 Februari 2018 mencatat nama Anies masuk sebagai kandidat kuat cawapres Jokowi selain Jusuf Kalla. Anies berada dalam posisi kedua dengan perolehan dukungan 12,1 persen, di bawah Agus Harimurti Yudhoyono yang menghimpun 12,4 persen dukungan.
Belakangan, Gerindra dan Partai Keadilan Sosial juga mulai mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto.