TEMPO.CO, Depok - Warga Depok mengeluhkan bahan bakar minyak jenis bensin Premium yang kini semakin sulit diperoleh. Dari puluhan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), sebagian besar tidak menjual BBM jenis Premium dan sebagian lain memasang tulisan “Premium habis”.
Kondisi ini mengganggu masyarakat, terlebih yang berpenghasilan rendah. Rudi, 41 tahun, harus berpikir dua kali sebelum mengisi bahan bakar sepeda motornya dengan BBM selain bensin Premium. Sebagai tukang ojek, Rudi mengaku merugi jika harus mengisi bahan bakar jenis lain yang lebih mahal.
"Penghasilan sehari hari aja Rp 100 ribu. Kalau saya isi Pertalite atau Pertamax, kan boros. Terus mau bawa pulang uang berapa buat anak dan istri," ucapnya, Jumat, 30 Maret 2018.
Rudi mengatakan mencari BBM jenis Premium di Depok sudah mulai sulit sejak tahun lalu. “Dulu, di beberapa pom selalu dipajang plang “Premium habis”. Sekarang malah enggak jual sama sekali,” ujarnya.
Senada dengan Rudi, Samuel, 38 tahun, juga kecewa dengan kelangkaan Premium di Kota Depok. Dia menduga Pertamina memang menurunkan jumlah pasokan BBM jenis itu.
“Mungkin sengaja, ya, pelan-pelan mau dihapuskan,” tutur Samuel saat ditemui sedang mengisi bahan bakar di salah satu SPBU di Kota Depok, Jumat.
Saat ini, tiga SPBU di Kota Depok, yakni di Jalan Ir Juanda dengan kode seri 3416410, Margonda Raya 3416402, dan Kelapa Dua 3416910, tidak menyediakan bahan bakar jenis Premium. Mereka justru menggalakkan penjualan bahan bakar jenis Pertalite, Pertamax, dan yang lain.
Salah seorang petugas pom bensin, Ratna, mengatakan saat ini jatah Premium di beberapa SPBU dibatasi. “Ada sih, tapi stoknya dibatasi,” katanya di salah satu pom bensin yang masih menjual Premium di Kota Depok.
Ratna mengaku tidak mengetahui alasan PT Pertamina membatasi kuota BBM jenis bensin Premium di Kota Depok. “Saya kurang tahu, ya. Pokoknya, sudah setahun ke belakang ini Premium langka,” ucapnya.