TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan merombak jabatan sejumlah pegawai negeri sipil pada pertengahan April mendatang. Langkah ini diambil akibat seretnya penyerapan anggaran yang hingga triwulan 2018 baru mencapai 6 persen.
"Panitia seleksinya sudah mulai dibentuk. Kemarin sudah ada pertemuan awal," kata Sandiaga Uno saat ditemui selepas menghadiri acara Fast Open Archery Tournament 2018 di Gelanggang Olahraga (GOR) Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 31 Maret 2018.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menjadi sasaran kritik akibat rendahnya penyerapan anggaran. Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah merupakan salah satu pengamat yang melihat ada kelemahan dari pegawai di dinas-dinas, deputi, hingga inspektorat, dalam menerjemahkan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Walhasil, program yang sudah direncanakan pun jadi tersendat.
Namun, Anies Baswedan membela diri. Menurut dia, pembelanjaan baru dieksekusi pada pertengahan tahun. Bahkan, sebagian program dilaksanakan pada akhir tahun. “Itu yang mau digeser," katanya. Ia berharap tahun ini pelaksanaan belanja diupayakan di tengah tahun, bahkan awal tahun.
Sandiaga Uno mengaku banyak faktor yang menyebabkan penyerapan anggaran DKI masih sangat rendah. Salah satu penyebabnya, kinerja pegawai yang belum optimal. "Apa ada yang salah di dinas-dinas? Nah, ini yang kami harapkan jadi masukan nanti saat melakukan perombakan," ujarnya.
Sandiaga Uno meminta anak buahnya tidak khawatir dengan rencana perombakan ini. "Enggak usah waswas," katanya. Perombakan dan pergantian posisi pegawai nantinya akan disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Sistem merit, atau pengelolaan tenaga kerja berdasarkan kinerja dan keahlian ketimbang koneksi politik, akan diterapkan dalam perombakan ini.