TEMPO.CO, Jakarta – General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya Muhammad Ikhsan Asaad mengakui angka pencurian listrik di Jakarta masih cukup tinggi. Tindakan ilegal ini mudah memicu korsleting listrik dan akhirnya menimbulkan kebakaran.
Menurut Ikhsan, banyak faktor yang menjadi pemicu kebakaran. "Tapi umumnya karena korsleting listrik dari rumah-rumah penduduk," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 31 Maret 2018. Namun Ikhsan belum merinci jumlah pencurian listrik yang berhasil didata PLN.
Baca: Kebakaran di Taman Kota, Polisi Sebutkan Api Berasal dari Sini
Sebelumnya, insiden kebakaran melanda Jakarta hampir setiap minggu. Dalam empat hari terakhir saja, terjadi tiga kali kebakaran, yaitu di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat; pabrik rambut palsu, Jakarta Utara; dan Sekolah Ibnu Hajar, Jakarta Timur.
Kebakaran Taman Kota adalah salah satu yang terbesar kedua tahun ini. Insiden tersebut terjadi Kamis malam, 29 Maret 2018. Sekitar 300-an rumah terbakar dengan kerugian awal mencapai Rp 4 miliar.
Pada akhir Januari 2018, kebakaran hebat juga terjadi di Jakarta Barat. Sebanyak 600 rumah di permukiman padat penduduk, Kelurahan Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, hangus dilahap si jago merah.
Ikhsan mengatakan aksi pencurian listrik bisa terjadi, mulai pedagang kaki lima hingga warga di permukiman padat penduduk. Perumahan Taman Kota merupakan salah satu kawasan padat penduduk di Jakarta Barat.
"Tapi saya belum bisa menyalahkan kalau kebakaran di sana akibat pencurian listrik," ujar Ikhsan.
Simak: Dua Petugas Tertimpa Reruntuhan Api Kebakaran di Taman Kota
Ikhsan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan penyebab kebakaran kepada kepolisian. Selain akibat korsleting, Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi menilai keberadaan home industry atau industri rumahan di Taman Kota menambah parah kebakaran. "Ini keterangan saksi," ucapnya di lokasi kebakaran, Jumat, 30 Maret 2018.
PLN, kata Ikhsan, akan terus menertibkan penggunaan listrik di masyarakat. Masyarakat, kata dia, dinilai perlu terus diingatkan mengenai bahaya pencurian listrik yang bisa berakibat kebakaran. "Kami sebenarnya sudah punya SPLU (stasiun penyedia listrik umum) untuk kawasan padat dan pedagang kaki lima. Biaya pemasangan gratis," tuturnya.