Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Puncak Lagi, Pakar IPB: Akibat Vila dan Bertani Sayur

image-gnews
Tanah longsor terjadi di Pucak Pass, Cianjur, Jawa Barat, 28 Maret 2018 sekitar pukul 20.45 WIB. Tanah amblas sedalam 40 meter, panjang 150 meter. Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) menutup akses untuk kendaraan roda empat di Pos Jabar 9, sedangkan untuk kendaraan roda dua masih bisa melawati jalur tersebut. BPBD
Tanah longsor terjadi di Pucak Pass, Cianjur, Jawa Barat, 28 Maret 2018 sekitar pukul 20.45 WIB. Tanah amblas sedalam 40 meter, panjang 150 meter. Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) menutup akses untuk kendaraan roda empat di Pos Jabar 9, sedangkan untuk kendaraan roda dua masih bisa melawati jalur tersebut. BPBD
Iklan

TEMPO.CO, Bogor -Berulangnya musibah longsor Puncak, tepatnya di Km 20+650, Puncak Pass, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Rabu 28 Maret 2018, dalam kurun waktu 1 bulan terakhir, merupakan akibat kerusakan lingkungan hidup karena maraknya alih fungsi lahan.

"Akibat telah terlampauinya daya dukung lingkungan, di kawasan Puncak setiap tahunnya akan terus mengalami kejadian longsor seperti itu," kata Ernan Rustandi Pakar Tata Ruang Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pembangunan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB), Ahad 1 April 2018.

Baca : Kesaksian Warga Soal Longsor Puncak: Suara Gemuruh di Puncak Pass

Dosen IPB ini mengatakan, adanya peningkatan yang signifikan alih fungsi lahan di wilayah Puncak yang awalnya menjadi kawasan lindung yang berfungsi menjadi daerah resapan air, berubah jadi bangunan vila, permukiman dan kebun sayuran, menjadi beban untuk lingkungan di Puncak.

"Alih fungsi ini dari wilayah lindung dan resapan air menjadi bangunan vila, pemukiman serta kebun sayur ini daya dukungnya tidak sesuai dengan kemampuan lahan di puncak," kata Ernan Rustandi lagi.

Ernan mengatakan daya dukung lingkungan puncak yang terlalu berat akibat pemanfaatan ruang yang tidak sesuai, sehingga daya tampung resapan air pun berkurang, akibanya wilayah puncak menjadi kawasan rawan pergerakan tanah yang berubah jadi longsor saat diguyur hujan.

"Saat ini kawasan Puncak selalu mengalami kejadian tanah longsor setiap tahunnya, dan bencana banjir bandang di wilayah Puncak menjadi ancaman masa mendatang," kata Ernan lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ernan menambahkan, di tahun 2018 tepatnya hingga tanggal 5 Februari 2018 saja pihaknya sudah mencatat ada 55 titik longsor yang terjadi di kawasan Puncak, bahkan peluang terjadinya longsor sangat tinggi di musim hujan.

Ditambahkannya, agar mengurangi beban di wilayah puncak, pihaknya dari Konsorsium Puncak mempromosikan dan mendukung petani Puncak yang saat ini masih memanfaatkan kawasan hutan untuk menanam sayur diganti jadi tanaman kopi.

"Kami berharap pemanfaatan kawasan hutan dari tanaman semusim seperti sayuran beralih ke budidaya kopi dan aktivitas yang ramah lingkungan, " tutur Ernan.
Vila di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, [TEMPO/ Arif Fadillah]

Karena budidaya Kopi dan pengolahannya menjadi kopi premium disamping lebih ramah lingkungan memberi manfaat ekonomi yg signifikan bagi petani lokal. "Tanaman kopi ini nantinya dapat menyerap dan menampung air hujan yang cukup banyak," kata dia.

Ernan juga menghimbau agar masyarakat terus menjaga lingkungan dan kelestarian wilayah puncak karena Puncak menjadi bagian dari area "Cagar Biosfer Cibodas" sebagaimana diratifikasi pemerintah RI dan UNESCO pada tahun 1977 yang dipromosikan harus selalu dijaga keseimbangan antara manusia dan ekosistemnya karena kekayaan keragaman ekosistemnya.

"Puncak merupakan kawasan Cagar Biosfer Cibodas sehingga keseimbangan alamnya selalu harus terjaga," kata Ernan tentang berulangnya longsor Puncak tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

3 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

4 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

4 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

4 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

4 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

5 hari lalu

Antrean kendaraan saat macet panjang lalu lintas pemudik, wisatawan, dan pemudik lokal di turunan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 April 2024. Arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah melalui jalur selatan Ciamis,Tasikmalaya, dan Garut, mulai melintas di Nagreg pada H+2 Lebaran. Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan berlangsung tanggal Minggu-Senin, 15-16 April 2024. TEMPO/Prima Mulia
Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

Kemacetan masih terjadi di jalur nasional kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada H+1 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah, Minggu 14 April 2024. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor ditutup imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way).


Arus Balik Lebaran, Arah Cianjur-Puncak Macet hingga 3 Kilometer

5 hari lalu

Pemudik motor melewati jalan raya Puncak, Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Memasuki H-5 lebaran, sejumlah pemudik motor mulai memasuki jalur Puncak untuk menuju wilayah Selatan Jawa Barat seperti Cianjur, Bandung, Pangandaran, dan Tasikmalaya. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Arus Balik Lebaran, Arah Cianjur-Puncak Macet hingga 3 Kilometer

Anjar menyebutkan, jajarannya terus berkoordinasi dengan Polres Bogor untuk dapat mengurangi kepadatan arus balik kendaraan dari arah Cianjur.


Jalur Puncak Arah Jakarta Macet, Pengendara Terjebak hingga 5 Jam

5 hari lalu

Foto udara antrean kendaraan pemudik di jalur selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat 12 April 2024. Satlantas Tasikmalaya Kota melakukan sistem satu arah atau one way sebanyak empat kali dari arah Tasikmalaya menuju Bandung dan Jakarta untuk mengurai kepadatan dan kemacetan pada H+1 Lebaran dan diprediksi puncak arus balik yang melintas di jalur selatan pada H+3 lebaran atau Minggu (14/4) mendatang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Jalur Puncak Arah Jakarta Macet, Pengendara Terjebak hingga 5 Jam

Proses pencairan arus kendaraan di kawasan wisata Puncak tengah dilakukan untuk arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor atau Jakarta.