Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pergantian Pejabat DKI: Serangan ke Ahok Kena Anies Baswedan

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, 20 April 2017. Humas Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, 20 April 2017. Humas Pemprov DKI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, penyakit kronis birokrasi di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni lemahnya penyerapan anggaran. Masalah ini pernah digunakan oleh Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, untuk menyerang pejabat sebelumnya yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Ironisnya, kini Anies Baswedan dan Sandiaga Uno seperti menelan ludah sendiri karena mengalami hal yang sama, ” kata Trubus pada saat dihubungi Tempo hari ini, Senin, 2 Maret 2018.

Menurut Trubus, bahkan pada era Anies Baswedan kondisinya lebih buruk dibandingkan serapan anggaran pada periode Ahok. Pada 2016, serapan anggaran semester pertama DKI Jakarta 33,06 persen atau sebesar Rp 19,8 triliun dari total Rp67,1 triliun. Sedangkan pada 2017, anggaran yang terserap pada periode yang sama hanya 25,31 persen atau Rp 16,1 triliun dari total Rp 63,61 triliun.

Dia lantas merujuk informasi pada website publik.bapedadki.net bahwa per 27 Maret 2018 dana yang dibelanjakan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya Rp 5,8 triliun atau 8,1 persen dari total anggaran. Ini menunjukan serapan anggaran di jajaran SKPD DKI Jakarta pada Triwulan I 2018 masih jauh dari target yang direncanakan oleh Anies Baswedan, yakni 90 persen.

BacaYusril Sebut Ahok Mustahil Jadi Capres, Ini Tanggapan Fifi Lety

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan berencana merombak jabatan sejumlah pegawai negeri sipil pada pertengahan April 2018 karena seretnya penyerapan anggaran yang hingga Triwulan I 2018 baru 6 persen. "Panitia seleksinya sudah mulai dibentuk. Kemarin sudah ada pertemuan awal," katanya di sela-sela acara Fast Open Archery Tournament 2018 di Gelanggang Olahraga (GOR) Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu, 31 Maret 2018.

Trubus, yang juga Dosen Universitas Trisakti, menuturkan bahwa argumentasi yang dibangun oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam menangani rendahnya penyerapan anggaran belum menyentuh akar persoalan. Akar masalahnya adalah ketidakmampuan Gubernur untuk melakukan konsolidasi internal birokrasi Pemerintah Provinsi DKI.

“Gubernur kurang mampu mendorong SKPD untuk mencapai target yang ditetapkan,” ucapnya.

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga dinilai kurang kapabilitas untuk mengontrol anak buah dalam mengimplementasikan program. Ada kendala psikologis Gubernur DKI untuk mengintervensi perangkat bawahannya karena sebagian staf birokrasi diangkat di era Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Trubus malah melihat ada kecenderungan perangkat di bawah Anies Baswedan melakukan "pembangkangan" setelah mendengar akan dilakukan mutasi besar-besaran

Di sisi lain, Gubernur Anies Baswedan mengatakan, penyerapan anggararan seret karena pembelanjaan baru dieksekusi pada pertengahan tahun. Bahkan, sebagian program dilaksanakan pada akhir tahun. “Itu yang mau digeser," katanya. Maka dia berharap pada 2018 pelaksanaan belanja diupayakan di tengah tahun, bahkan awal tahun.

Adapun Sandiaga Uno berpendapat bahwa banyak faktor yang menyebabkan penyerapan anggaran DKI sangat rendah. Salah satu penyebabnya, kinerja pegawai yang belum optimal. "Apa ada yang salah di dinas-dinas? Nah, ini yang kami harapkan jadi masukan nanti saat melakukan perombakan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sandiaga Uno meminta anak buahnya tidak khawatir dengan rencana perombakan ini. "Enggak usah waswas." Dia berjanji perombakan dan pergantian posisi akan disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Sistem merit atau pengelolaan tenaga kerja berdasarkan kinerja dan keahlian ketimbang koneksi politik akan diterapkan dalam perombakan ini.

Trubus mengutarakan keengganan sebagian besar pegawai untuk berinovasi di era disruptif menjadi akar rendahnya layanan publik. Loyalitas yang rendah dan disertai tingkat kompetensi pegawai yang minim menyebabkan instruksi gubernur kurang bisa dilaksanakan secara optimal dan tidak berjalan efektif. Meskipun Gubernur DKI telah membentuk Tim Khusus Penyerapan Anggaran sejak Januari 2018 untuk membantu agar penyerapan APBD 2018 bisa lebih baik, namun dalam prakteknya tidak berpengaruh pada peningkatan kinerja.

"Tak berpengaruh bila tidak disertai pengawasan yang memadai," kata Trubus.

Menurut dia, Tim tadi punya tugas berat yakni mengubah pola pikir jajaran SKPD agar tidak ada lagi praktik penyerapan anggaran besar-besaran di akhir tahun. Telah menjadi adat tradisi yang mendarah daging di Pemerintah Provinsi DKI yakni SKPD terbiasa baru melakukan penyerapan anggaran secara besar-besaran di penghujung tahun. Seharusnya, penyerapan anggaran di pos-pos belanja daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan transportasi, bisa dimaksimalkan pada tiap kuartal.

Politikus Partai NasDem Bestari Barus menyoroti rendahnya serapan anggaran pemerintah DKI Jakarta pimpinan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno (Anies-Sandi) pada triwulan pertama 2018. Dia menilai hal itu disebabkan SKPD sibuk mengikuti pendidikan.

"Kemarin itu terlalu sibuk eselon II dan III ikut pendidikan selama hampir sebulan lebih, mungkin itu jadi penyebab," ujarnya kepada Tempo, pada Minggu, 1 April 2018.

Menurut Bestari, seharusnya Anies menyeleksi SKPD yang mengikuti pendidikan. Sehingga, kata dia, tak terjadi kekosongan SKPD dalam penyerapan anggaran. "Jadi tak berantakan di dalam penyerapan anggaran," katanya.

Bestari mengatakan seleksi pendidikan tak serta merta diikuti semua anggota SKPD. Selain itu, dia melanjutkan, seleksi juga lebih baik dilakukan pada pertengahan tahun, seperti Juni dan Juli. "Ini karena gubernur baru semuanya ingin ikut seleksi. Saya kira tak harus seperti itu," ucapnya.

Di sisi lain, Bestari menilai perombakan jabatan sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) akibat rendahnya serapan tak menjadi masalah. Menurut dia, beberapa perombakan perlu dilakukan untuk berbenah dan dikonsolidasikan agar anggaran terserap dengan baik. "Gubernur (Anies Baswedan) harus punya keyakinan bahwa timnya nanti harus bisa menjadi tim yang baik dalam penyerapan," tutur Bestari yang partainya mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

32 menit lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

9 jam lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pilkada Jakarta, PKS Sebut Nama Anies Baswedan dan Eks Kapolda Metro Mencuat dari Nonkader

1 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Pilkada Jakarta, PKS Sebut Nama Anies Baswedan dan Eks Kapolda Metro Mencuat dari Nonkader

PKS DKI Jakarta mengatakan, Anies Baswedan, salah satu tokoh diluar kader yang diusulkan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024


Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

1 hari lalu

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera
Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mendapatkan perolehan tertinggi dalam jejak pendapat internal kader PKS Jakarta untuk maju Pilkada DKI


Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

2 hari lalu

Kuasa hukum pemohon capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengikuti sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 3 April 2024. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan oleh termohon yakni KPU membawa satu ahli dan dua saksi fakta, sedangkan Bawaslu membawa satu ahli dan tujuh saksi. TEMPO/Subekti.
Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.


Dulu Dampingi Anies Baswedan, Projo Sebut Ahmad Riza Patria Cocok Maju Pilkada Jakarta Bersama Ridwan Kamil

3 hari lalu

Anies Baswedan (kedua kiri) didampingi istrinya, Fery Farhati (kiri) dan Ahmad Riza Patria (kedua kanan) dan istrinya, Ellisa Sumarlin menyapa warganya sebelum menyampaikan pidato perpisahan akhir masa jabatan di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu, 16 Oktober 2022. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Dulu Dampingi Anies Baswedan, Projo Sebut Ahmad Riza Patria Cocok Maju Pilkada Jakarta Bersama Ridwan Kamil

Eks Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria disebut Projo potensial maju menjadi pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, selain Rahayu Saraswati


Anies Baswedan Masih Belum Mau Tanggapi Soal Pilkada DKI

3 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Baswedan Masih Belum Mau Tanggapi Soal Pilkada DKI

Anies Baswedan masih belum mau menanggapi wacana dirinya maju lagi di Pilkada DKI 2024. NasDem sebut Anies berpeluang diusung di Pilkada DKI.


NasDem Buka Peluang Usung Anies Baswedan Kembali Maju di Pilkada Jakarta

6 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
NasDem Buka Peluang Usung Anies Baswedan Kembali Maju di Pilkada Jakarta

NasDem membuka peluang mengusung kembali Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Sebab, DPP Nasdem belum memberikan keputusan calon yang akan mereka usung.


Tim Hukum Anies dan Ganjar Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres Selasa Besok

6 hari lalu

Ketua Tim Hukum Nasional AMIN Ari Yusuf Amir (tengah) bersama anggotanya saat jeda sidang kedua sengketa Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Tim Hukum Anies dan Ganjar Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres Selasa Besok

Tim Hukum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud akan menyerahkan kesimpulan sidang sengketa pilpres ke Mahkamah Konstitusi pada 16 April 2024.


Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

9 hari lalu

Pasangan capres - cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersalaman dengan pasangan capres - cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat Pengundian dan Penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

Anies Baswedan tengah berfokus pada urusan internal dan silaturahim hari raya Idulfitri 2024.