TEMPO.CO, Tangerang - Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS di Bandara Soekarno-Hatta.
"Langkah ini sebagai upaya menanggulangi penyebaran penyakit menular di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta, salah satunya HIV/AIDS," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatanm Anung Sugihantono dalam acara Akselarasi Pokja Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS di Bandara Soekarno-Hatta di Auditorium Gedung 600, Rabu, 4 April 2018.
Anung mengatakan, Pokja ini bisa menjadi pengendali penyebaran HIV/AIDS di Bandara Soekarno-Hatta yang didukung oleh fasilitas beberapa klinik voluntary counselling and testing (VCT) untuk lalu lintas orang dan warga serta pekerja di Bandara Soekarno-Hatta.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf, mengatakan dengan jumlah orang yang terus meningkat, Bandara Soekarno-Hatta menjadi beresiko penularan penyakit menuar." Resikonya, saat ini pergerakan orang di Bandara mencapai 200 ribu orang perhari, bekerja 35 ribu orang, dan 125 ribu orang berlalu lintas," kata Anas.
Pembentukan Pokja yang disertai dengan penandatanganan komitmen upaya mencegah penyebaran HIV/AIDS di Bandara Soekarno-Hatta ini, menurut Anas, ditujukan untuk mengurangi reskio, meningkatan kualitas hidup orang yang sudah terinfeksi. "Pencegahan agar tidak tertular, penanganan yang sudah tertular agar tidak tertular orang lain," kata Anas.
Menurut Anas, Pokja yang terdiri dari unsur pemerintah dan seluruh elemen di Bandara berfungsi sebagai media dan koordinasi pencegahan dan penyebaran HIV/AIDS. Pembentukan Pokja ini juga disertai dengan pemeriksaan HIV/AIDS bagi para pekerja di Bandara Soekarno-Hatta.
Pemerintah Kota Tangerang mendukung pembentukan Pokja pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Bandara Soekarno-Hatta ini." Hal ini sejalan dengan program kami yang telah membentuk 24 Pokja di 24 kelurahan di Kota Tangerang," kata Asisten Daerah II Kota Tangerang Muhtarom.
Muhtarom mengatakan Kota Tangerang dan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS dibantu Puskesmas bergerak aktif dalam mencari penderita HIV/AIDS." Hasilnya saat ini tercatat ada 1.361 kasus HIV/AIDS yang berhasil kami data,"kata Muhtarom. Adapun wilayah endemik penyakit ini, paling banyak ditemukan di Kecamatan Cipondoh.