TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Seksi Kepengawasan Cabang Dinas Pendidikan, Jawa Barat wilayah III, Mawar mengaku belum mendapatkan informasi mengenai kebocoran soal ujian dan kunci jawaban ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Kebocoran itu diungkap oleh Ombudsman Jakarta Raya, hari ini, Rabu, 4 April 2018.
"Belum ada laporan kebocoran, kami menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan Jawa Barat," kata Mawar kepada Tempo, Rabu, 4 April 2018. Menurut dia, jika ada instruksi, pihaknya akan melakukan tindakan seperti penyelidikan, sesuai informasi yang mengungkap kebocoran soal dan kunci jawaban USBN.
Menurut dia, USBN berlangsung pada 19-27 Maret lalu. Ada 104 sekolah menengah atas yang menyelenggarakan ujian tersebut, 18 diantaranya adalah negeri. Adapun untuk sekolah kejuruan ada 143 sekolah, 15 diantaranya adalah sekolah negeri. "Soal USBN yang membuat berbagai pihak, daerah maupun pusat," kata dia. "Berbeda dengan ujian nasional, yang membuat soalnya adalah pusat."
Baca: Jual-Beli Jawaban USBN, Disdik DKI: Nilai Ujian Bisa Dibatalkan
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Dominikus Dalu mengatakan, hasil pemantauan pelaksanaan USBN, lembaganya menemukan kebocoran soal dan kunci jawaban di Jakarta, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Menurut dia, kebocoran itu berasal dari tempat bimbingan belajar, dan sekolah.
Dominikus Dalu tak menyebutkan bimbel yang diduga membocorkan soal dan kunci jawaban USBN. Ombudsman menyerahkan temuannya itu ke Dinas Pendidikan Jakarta dan Jawa Barat wilayah III yang membawahi Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Motif membocorkan itu agar nilai peserta ujian bagus, sehingga mendongkrak akreditasi sekolah terkait.