TEMPO.CO, Jakarta -Sopiah, 77 tahun, mengungkapkan ciri-ciri pelaku pembunuhan terhadap suaminya, Pembantu Letnan Satu (Purnawirawan) Hunaedi, 82 tahun. Hunaedi adalah pensiunan TNI Angkatan Laut yang tewas dibunuh di rumahnya sendiri di Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Keterangan dari Sopiah disampaikan langsung oleh anak bungsunya, Tisa, 49 tahun. Sejak kejadian berdarah pada Kamis sore, 5 April 2018, Sopiah memang bersedia buka suara.
Baca : Ini Sosok Santun Pensiunan ABRI Korban Pembunuhan Pondok Labu
"Menurut Ibu, pelakunya saat itu bertubuh pendek dan menggunakan baju berwarna coklat," kata dia saat ditemui di rumah duka, Kompleks TNI Angkatan Laut, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat, 6 April 2018.
Hunaedi dibunuh di dalam rumahnya sekitar pukul 18.00 WIB. Keduanya sempat terlibat perkelahian hebat setelah pelaku dengan mendadak membenturkan kepala Hunaedi ke dinding rumah.
Selanjutnya, pelaku menusuk perut Hunaedi sebanyak tiga kali tepat di organ vital. Usai melakukan aksi bejatnya, pelaku kabur melarikan diri.
Kepala Polres Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengakui belum banyak keterangan soal pelaku yang diperoleh oleh penyidik kepolisian. Penyidik, kata dia, masih akan menggali lebih banyak informasi dari Sopiah. "Ini kan saksi kunci," ujar Indra Jafar.
Sejauh ini, kata Indra Jafar, polisi baru merampungkan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) pembunuhan sadis tersebut. Tapi polisi telah mengantongi informasi soal rute yang dilalui pelaku untuk kabur.