TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyoroti perencanaan anggaran dibeberapa dinas yang masih menggunakan pola ala stik olah raga hoki. Maksudnya, perencanaan anggaran dengan penyerapan kecil di awal triwulan dan membesar pada akhir tahun.
“Jadi mengapa penyerapannya itu rendah di awal? Karena memang perencanaannya rendah“ ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Kamis 5 April 2018.
Baca : Anies Baswedan Sebut Serapan Terjeblok, Simak Janji Dinas SDA DKI
Menurut Sandiaga Uno satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menggunakan pola itu yakni Dinas Kehutanan, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Minimnya serapan anggaran SKPD tersebut karena kendala pembebasan lahan. “Jadi bukan hanya Dinas SDA serapannya minim," Sandiaga Uno mengungkapkan.
Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyinggung Dinas SDA sebagai SKPD yang realisasi serapan anggarannya paling rendah alias terjeblok. Dari target 22,8 persen, realisasi serapan keuangan baru mencapai 1,7 persen pada akhir Maret lalu.
Dinas Sumber Daya Air DKI menggenjot penyerapan anggaran yang tercatat cuma 1,7 persen pada akhir Maret lalu setelah disindir Gubernur Anies Baswedan. Kepala Dinas SDA Teguh Hendrawan mengatakan instansinya menargetkan serapan anggaran mencapai 40-50 persen hingga akhir semester pertama tahun 2018.
Sebelum dikeluhkan Sandiaga Uno, Teguh Hendrawan menyampaikan realisasi serapan anggaran terbesar adalah biaya pembebasan lahan. "Paling tidak di angka 40-50 persen sampai semester pertama. Pembebasan lahan saja sudah 40 persen," kata Teguh ketika dihubungi pada Rabu, 4 April 2018.