TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan konsep perencanaan jangka menengah penataan Pasar Tanah Abang sedang dalam tahap penyelesaian. Grand design-nya, kata Sigit, telah diajukan PT Sarana Jaya. “Sekarang tinggal penyempurnaan,” kata Sigit kepada Tempo di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 9 April 2018.
Menurut Sigit, konsep penataan kawasan Tanah Abang yang dipaparkan PT Sarana Jaya akan disinkronkan dengan keinginan PT Kereta Api Indonesia. Model penataan juga memadukan panduan rancang kota atau urban design guidelines (UDGL) kawasan Tanah Abang. “KAI juga punya kepentingan, jadi perlu disinkronkan,” kata Sigit.
Mengenai pelaksanaan, kata Sigit, harus menunggu perizinan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Intinya itu prosesnya sudah dibahas.”
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemerintah DKI Jakarta tak ingin terburu-buru membuat keputusan tentang penataan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sebelum melakukan sosialisasi yang cukup.
Karena itu, ujar Sandiaga, pihaknya belum bisa mengungkapkan kapan konsep penataan jangka menengah (midterm) akan dirilis. Menurut dia, keputusan yang terburu-buru itu kerap kali diambil lantaran banyaknya desakan dari netizen lewat media sosial.
"Belajar dari tahap pertama, kami tidak ingin terburu-buru. Kami didorong-dorong, kan sama kalian. Didorong-dorong sama netizen, akhirnya terburu-buru," kata Sandiaga di Union Space V Office, Jakarta, Jumat, 9 Maret lalu.
Sandiaga Uno lalu membuka rahasia alasan penataan Tanah Abang selama ini tersendat. Menurut dia, dalam penataan tahap pertama Tanah Abang, seperti penutupan Jalan Jatibaru Raya pada Desember 2017, Pemerintah Provinsi DKI belum sempat berkomunikasi dengan Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra, Ombudsman Nasional, pejalan kaki, dan instansi terkait lain.
"Kami belum memberi sosialisasi yang cukup tentang penataan Pasar Tanah Abang. Akhirnya belum sempat komunikasi dengan Pak Halim, belum sempat komunikasi panjang dengan instansi terkait, belum sempat ngomong sama pejalan kaki, Ombudsman," kata Sandiaga.