TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kembali mengomentari sikap aktivis Ratna Sarumpaet yang mensomasi Dishub DKI karena tidak terima mobilnya diderek. Menurut Sandiaga, setiap pelanggaran Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2014 tentang Transportasi harus ditertibkan oleh Dinas Perhubungan tanpa pandang itu keluarga pejabat maupun petinggi partai.
Sandiaga Uno mengungkap bahwa ibunya Mien Uno juga mengalami nasib serupa dengan Ratna Sarumpaet. Mobil Mien Uno diderek petugas Dishub DKI karena parkir di bahu jalan. Namun ibunya sama sekali tidak protes.
Baca: Bawahan Anies Baswedan Siap Ladeni Ratna Sarumpaet di Pengadilan
Kemarin, Sandiaga Uno sebenarnya meminta agar Ratna Sarumpaet tidak mengajukan somasi kepada Dishub DKI. Dia minta kedua belah pihak menyelesaikan masalah dengan baik di luar hukum, namun usul mediasi itu tak digubris oleh Ratna.
Baca: Setelah Somasi Dishub Ratna Sarumpaet Kritik Pedas Sandiaga Uno
"Sandi minta mediasi jangan somasi. ya, saya nggak tahu ya, itu harapan Wagub, tapi ini (somasi Dishub) hak saya," kata Ratna Sarumpaet dalam konferensi pers di Restoran Dapur Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini, Senin, 9 April 2018. "Dan ini tidak melanggar apa-apa."
Menurut Sandiaga Uno, penderekan mobil Ratna oleh Dishub merupakan penegakan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi. Aturan itu perlu disosialisasi lebih gencar lagi agar masyarakat paham aturan. “Alhamdulillah, telah ditertibkan juga di daerah-daerah elite. Selama ini katanya daerah elite tidak mungkin bisa ditertibkan.”
Bukan hanya tak mengikuti sarannya, Ratna Sarumpaet juga menilai Sandiaga Uno tak tahu persoalan yang dia hadapi dengan Dishub DKI. Ratna Sarumpaet mengatakan, Sandiaga keburu menganggap dirinya salah.
Baca: Mobil Diderek, Ratna Sarumpaet Cerita Obrolan Staf Anies Baswedan
Padahal, seharusnya Sandiaga Uno mempertemukannya dengan Dishub untuk mencari siapa yang salah. "Kalau nggak tahu persoalan jangan berkomentar," kata Ratna Sarumpaet, mengkritik Sandiaga Uno.