TEMPO.CO, Jakarta – Keluarga berencana membawa jenazah Danarto ke Sragen, Jawa Tengah, untuk dimakamkan. Rencana ini sesuai dengan permintaan satrawan Indonesia itu semasa ia masih hidup. "Beliau minta dikuburkan di samping makam ibunya di Sragen," ujar Arya Maisah, keponakan Danarto, di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa, 10 April 2018.
Danarto menghembuskan nafas terakhir pada pukul 20.54 di Instalasi Gawat Darurat RS Fatmawati. Ia menderita cedera parah di kepala setelah kecelakaan di depan kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan.
Kapolsek Ciputat Komisaris Polisi Donny mengatakan, kecelakaan itu terjadi saat Danarto tengah menyeberang jalan. Sebuah sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi tiba-tiba muncul dan menghantam Danarto.
Arya Maisah mendapat kabar tentang kecelakaan itu pada pukul 16.30. "Baru dapat kabar sore. Saya sampai di sini beberapa menit sebelum beliau meninggal," ujar Arya. Jenazah almarhum akan dibawa langsung ke Sragen setelah sang adik tiba di rumah sakit. Saat ini adik Danarto tengah dalam perjalanan menuju Jakarta.