TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tadi malam mencurahkan isi hati tentang pasangannya, Gubernur Anies Baswedan, yang santer dikabarkan akan menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sandi, yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pemilu Gerindra, tadi malam menuturkan bahwa dia telah menjalin kerjasama yang kuat dengan Anies Baswedan selama ini. Ia pun mengklaim mampu menciptakan kinerja yang sinkron bersama bekas Menteri Pendidikan Nasional itu dalam memimpin DKI Jakarta.
Sandiaga Uno bahkan menganggap rekan kerjanya tersebut sebagai salah satu putra terbaik di Indonesia. Kinerja Anies Baswedan di Jakarta, menurut dia, akan terproyeksi secara nasional. Itu sebabnya, dia menyarankan Anies agar fokus menyelesaikan tugasnya di DKI Jakarta.
"Kalau saya pribadi, bukan sebagai Ketua Tim Pemenangan Pemilu Gerindra, merasakan memang Pak Anies itu pantasnya fokus di Jakarta," kata Sandiaga Uno pada Selasa malam, 10 April 2018, di Mall Basura, Jakarta Timur.
Baca: Saat Sandiaga Uno Bicara Soal Kans Prabowo di Pilpres 2019
Anies-Sandi memimpin Jakarta sejak 16 Oktober 2017. Anies Baswedan pernah menyatakan akan menyelesaikan lima tahun kerja di Jakarta. Meski begitu, pada Selasa, 27 Maret lalu, Ia bertandang ke rumah Prabowo. Namun, Anies Baswedan membantah ada pembicaraan soal Pilpres 2019 di sana. Bukannya meredup, makin santer dia diseut-sebut bakal menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto untuk melawan Jokowi.
Sandiaga Uno menjawab diplomatis pada saat ditanya apakah dia siap menjadi Gubernur DKI setelah ditinggalkan Anies Baswedan. "Saya, kan maju sebagai wakil gubernur," ujarnya sambi tertawa.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan akan patuh kepada putusan partainya apabila akhirnya Anies Baswedan berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019. Sandiaga akan mengikuti apapun keputusan yang diambil sang ketua umum setelah menyimak aspirasi dari seluruh DPD Partai Gerindra.
"Saya di sini sebagai kader Gerindra selalu sami'na wa'atana, patuh sama putusan partai," ujarnya dalam deklarasi pencapresan Prabowo Subianto oleh DPD Gerindra DKI Jakarta, Lapangan Arcici, Jakarta Timur, pada Ahad, 11 Maret 2018. "Kita tunggu nanti apa pertimbangan dari Pak Prabowo.
Dalam survei Indo Barometer yang dirilis belakangan, Anies Baswedan memiliki tingkat keterpilihan 12,1 persen, sedangkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi 49,9 persen. Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan Anies berpeluang menjadi penantang kuat Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.
Tidak jauh berbeda, lembaga konsultan politik PolMark Indonesia melakukan simulasi penantang Jokowi dalam pilpres 2019 di luar Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Hasilnya, nama Anies Baswedan dan Jenderal Gatot Nurmantyo mampu meraih potensi elektabilitas di atas 50 persen.