TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mensosialisasikan rencana libur sembilan hari bagi seluruh sekolah selama sekitar setengah bulan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan rencana itu pada Jumat, 6 April 2018 di Balai Kota Jakarta. Apa kata guru-guru di DKI Jakarta?
Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 24 Jakarta, Sunar, tak mempermasalahkan jika memang kebijakan itu bakal dilaksanakan. Namun, hak murid mendapatkan materi yang terjadwal dan terprogram tetap harus diberikan.
"Standar kelulusan dalam rentang satu tahun jangan sampai dilupakan," kata Sunar di kantornya, Jalan Gelora, Jakarta Pusat, hari ini, Rabu, 11 April 2018.
Baca: Libur Asian Games Versi Sandiaga Uno: Orangtua Murid Menolak
Rama Fastena M., guru SMA 24, menyatakan sebaiknya tidak semua sekolah diliburkan. Rama mengusulkan, hanya sekolah-sekolah yang dekat dengan venue Asian Games 2018 yang diliburkan. "Karena bagaimanapun (libur) akan menganggu efektifitas pembelajaran murid."
Rekan Rama, Dwiyani Ganewati, guru Kelas IPS, berpendapat berbeda. Libur Asian Games 2018 akan mengeser libur pada semester ke dua, yakni Desember 2018. Pembelajaran dalam kurikulum saat ini juga tak melulu mengharuskan dengan tatap muka. Kurikulum baru menyediakan ruang untuk belajar mandiri bagi siswa serta project yang bisa dikerjakan di luar ruangan.
"Kami bisa juga nanti melakukan pemadatan pembelajaran, misalnya dengan membuat tugas siswa dan lembar kerja siswa mandiri," ujar Bu Guru Dwiyani.
Menggeser libur ini pernah disampaikan oleh Sandiaga Uno ketika pertama menyampaikan rencana libur sekolah selama Asian Games 2018. "Sehingga tidak mengganggu hari dan waktu mereka untuk kegiatan belajar-mengajar," tutur Wakil Gubernur DKI.