TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat menyatakan anaknya yang berinisial R memang dinyatakan positif dalam pemeriksaan kandungan narkoba melalui tes urine.
"(Tapi) Anak saya tidak pakai narkoba," katanya ketika dihubungi hari ini, Kamis, 12 April 2018.
Menurut Henry Yosodiningrat, yang juga Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), hasil positif itu karena anaknya baru saja mengonsumsi obat batuk yang kandungannya membuat hasil tes menjadi positif. "Kalau hasilnya positif, anak saya memang lagi sakit dan minum obat batuk, di semua obat batuk kan ada kandungan."
Baca: Anak Henry Yosodiningrat Positif Pakai Narkoba Ditemukan di SPBU
Pernyataan terbaru Henry ini berbeda dengan sebelumnya. Dia membantah bahwa hasil tes urine anaknya positif seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono. "Sesuai permintaan orangtua (R) dilakukan tes urine. Hasilnya positif (mengandung narkoba)," tutur Argo pada Selasa, 10 April 2018.
Adapun Henry mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima dari penyidik polisi, hasil tes urine anaknya adalah negatif. "Makanya dia dipulangkan," ujar Henry Yosodiningrat melalui keterangan tertulis kepada awak media pada Selasa, 10 April 2018.
Setelah muncul bantahan Henry Yosodiningrat itu, gantian Argo Yuwono mengambang ketika ditanya lagi tentang hasil tes R, yang sedang menunggu wisuda lulus S2 jurusan hukum, tersebut. Dia mengatakan, hasil tes urine R telah diserahkan kepada Henry.
"Sekarang, kalau misalnya, hasil kesehatan sampean saya kasih ke orang lain, boleh enggak? Ya, saya kasih ke keluarga," ucapnya di Kantor Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu, 11 April 2018.
Soal pemeriksaan urine R, Henry membenarkan dirinya yang meminta polisi melakukan tes urine kepada anaknya itu melalui Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Suwondo Nainggolan. Tes tersebut untuk membuktikan rumor bahwa R pengguna narkoba.
Henry Yosodiningrat meminta pers tidak memperpanjang lagi persoalan hasil tes urine R. "Saya lelah, terkuras energi mengurus masalah itu." Dia lantas menuding ada seseorang yang ingin menyerang keluarganya dan menghancurkan karir politiknya menjelang Pemilu 2019 melalui kasus narkoba.