TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menepis kekhawatiran sejumlah pihak soal kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Paralympic Games dan Asian Games, Agustus 2018 mendatang.
Pernyataan itu disampaikan usai membuka rapat komisi koordinasi antara panitia pelaksana Indonesia Asia Para Games Organizing Committee (INAPGOC) dengan Asian Paralympic Committee (APC) di Jakarta, Jumat 13 April 2018.
Menurut Sandiaga Uno, Indonesia memiliki sejarah melakukan persiapan dalam waktu singkat. Dia mencontohkan kisah Bandung Bondowoso membangun Candi Prambanan dalam satu malam.
Baca: Asian Games 2018, Cerita Wagub Sandiaga Uno Soal Hobinya Berenang
"Negara kita punya sejarah membuat candi dalam semalam untuk menarik perhatian seorang perempuan, Bandung Bondowoso. Tidak ada perempuan untuk diambil hatinya di sini, tapi kita ingin mengambil hati seluruh peserta Asian Para Games," kata Sandiaga Uno bergurau kepada wartawan.
Dalam rapat itu, Sandiaga Uno memastikan dukungan Pemerintah DKI Jakarta terhadap penyelenggaraan Asian Paralympic Games 2018.
"Kami ingin memastikan semua koordinasi dan dukungan akan diberikan kepada INAPGOC dan APC. Dukungan pemerintah sangat jelas," katanya.
Sandiaga Uno mengatakan, gelaran Asian Paralympic Games 2018 akan mengirimkan pesan kepada dunia internasional ihwal perhatian Indonesia terhadap penyandang disabilitas. Dia berharap gelaran itu juga dapat memantik perubahan pola pikir masyarakat dalam memberikan peluang yang sama kepada penyandang disabilitas.
Rapat komisi koordinasi ini merupakan pertemuan kelima yang digelar. Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari mengatakan rapat ini membahas hal-hal yang sifatnya teknis.
"Faktor utama yang dibahas yaitu menyangkut sports, athlete village, dan transportasi," kata Okto.
Dalam pembukaan rapat komisi koordinasi yang dihadiri Sandiaga Uno ini turut hadir President APC Majid Rashed, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewabroto, dan Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuida.