TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando telah bertemu dengan Ketua Umum Jawara Jaga Kampung (Jajaka) Nusantara, Damin Sada, pada 14 April 2018. Pertemuan berlangsung sekitar 40 menit di Kepolisian Resor Jakarta Timur. "Janjian pukul 13.00, saya datang ke sana pukul 12.45," kata Ade, melalui telepon, Senin, 16 April 2018.
Pertemuan itu menjadi ujung dari ketegangan antara Ade dan Damin di media sosial. Ketegangan ini berawal dari unggahan Ade yang menyebut "azan tak suci". Damin merespon unggahan itu dengan menantang Ade untuk berdebat. "Kemarin ketemu langsung ngobrol," ujar Ade. "Jadi tidak ada debat-debat, hanya datang dan sekadar memberi nasehat."
Ade menegaskan, dalam pertemuan itu hanya ada dia dan Damin dalam satu ruangan. Tidak ada orang lain selain mereka, termasuk polisi. "Polisi hanya memberi tempat saja," ucapnya.
Simak
Ade Armando: Azan Hanya Kesepakatan Manusia Beritahu Waktu Salat
Ade mengunggah tulisan tentang azan itu di media sosial twitter. Isinya adalah, "azan tidak suci, azan itu cuma panggilan sholat. Sering tidak merdu. Jadi, biasa-biasa sajalah". Unggahan itu hanya selang beberapa hari setelah sejumlah kalangan memprotes puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri. Dalam puisinya, Sukmawati membandingkan “azan” dengan “suara kidung”.
Unggahan Ade itu segera mendapat tanggapan dari Damin Sada. Jawara Bekasi ini menantang Ade untuk berdebat. Ade menjawab tantangan itu dan bersedia bertemu dengan Damin.
Awalnya Ade meminta pertemuan digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Lokasi itu dipilih karena dekat dengan kampus Universitas Indonesia, tempat Ade mengajar. “Tetapi akhirnya Damin bilang di Polres Jakarta Timur," katanya.
Menurut Ade Armando, dalam pertemuan di Polres Jakarta Timur itu, Damin mengakui unggahan “azan tak suci” memang tak bertentangan dengan hukum dan agama. Namun, Damin meminta Ade tak menulis sesuatu yang dapat meresahkan umat muslim. "Begitulah kira-kira, ya saya bilang iya," kata Ade.