TEMPO.CO, Jakarta - Gatot Brajamusti alias Aa Gatot menangis saat membaca pembelaan pribadinya dalam sidang kasus kepemilikan senjata api ilegal dan satwa liar dilindungi. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 17 April 2018, kuasa hukum Aa Gatot juga membacakan pleidoi.
"Sumpah demi Allah, satwa langka dan senjata api itu bukan milik saya," kata Gatot di ruang sidang.
Dengan suara terbata-bata, mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) itu memohon kepada majelis hakim untuk memberikan keringanan hukum. Aa Gatot minta diberi kesempatan memperbaiki dirinya.
Baca: Begini Kesaktian Aa Gatot di Mata Reza Artamevia
"Saat ini, saya sudah memasuki usia 58 tahun," ucapnya. "Saya berharap dalam usia yang saya jalani, saya masih bisa berharap memperbaiki hidup dan membentuk saya."
Aa Gatot menyatakan ketidaktahuan akan sanksi hukum atas kepemilikan senjata api dan satwa liar adalah kesalahannya.
Terdakwa kasus kepemilikan senjata dan satwa dilindungi Gatot Brajamusti alias Aa Gatot bersiap menjalani sidang pembacaan nota pembelaan di PN Jaksel, Jakarta, 17 April 2018. Aa Gatot juga dinilai melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena memiliki senjata api. TEMPO/M Taufan Rengganis
Majelis hakim pun memutuskan memberi waktu satu minggu agar jaksa penuntut umum, yang sebelumnya menuntut hukuman tiga tahun penjara terhadap Gatot, dapat menanggapi pleidoi tersebut. Sidang lanjutan akan digelar pada Selasa, 24 April 2018.
Pengungkapan kasus senjata api serta satwa liar ini berawal dari penangkapan Gatot di Hotel Golden Tulip, Lombok, 28 Agustus 2016, sekitar pukul 23.00, akibat kasus narkoba. Aa Gatot ditangkap bersama istri, Dewi Aminah, dan lima orang temannya diduga tengah pesta sabu.
Baca: Jaksa Beberkan Senjata Api dan Amunisi di Sidang Gatot Brajamusti
Pada 29 Agustus 2016, Kepolisian Daerah Metro Jaya menggeledah kediaman Aa Gatot dan menemukan dua satwa liar yang dilindungi negara, yaitu tubuh harimau Sumatera yang diawetkan (offset) serta seekor elang Brontok. Petugas juga menemukan dua pucuk senjata api beserta amunisinya di sebuah ruang tersembunyi.
SALSABILA PUTRI PERTIWI | TD