TEMPO.CO, Jakarta - Diskotek Exotic di Jalan Mangga Besar Selatan, Jakarta Pusat, pagi ini ditutup oleh puluhan Satpol PP wanita. Gubernur DKI Anies Baswedan jadi sasaran kritik dan dibandingkan dengan pejabat terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Antika, yang sebelumnya kasir Exotic, ikut menyaksikan penyegelan tersebut. "Seharusnya Pak Gubernur (Anies Baswedan) jangan begini dulu, dong. Kan, hasilnya belum ada." kata wanita 23 tahun itu hari ini, Kamis, 19 April 2018.
Baca Juga:
Menurut dia, seharusnya Gubernur DKI mendapat bukti kuat barulah menutup Exotic. Menurut dia, belum terbukti bahwa Sudirman mati pada 1 April 2018 akibat narkoba yang diperoleh di Diskotek Exotic. Namun, surat resmi hasil pemeriksaan bahwa Sudirman over dosis pun belum keluar tapi Diskotek Exotic sudah tutup sejak malam Minggu lalu.
Dia lantas membandingkan Gubernur Anies Baswedan dalam penanganan soal seperti ini dengan gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dia menuturkan, Ahok tidak asal tutup sebelum ditemukan bukti.
Baca: Ahok: Diskotek Jakarta Sarang Narkoba
"Soalnya kalau Pak Ahok, kalau ada bukti ada narkoba, baru ditutupkan," ujar Antika sambil melihat bekas tempat kerjanya telah diberi garis polisi. "Kalau begini, sumpah saya kangen Pak Ahok."
Dia berencana mencari kerja di pusat perbelanjaan. Antika juga menceritakan keadaan rekan-rekan kerjanya yang berjumlah sekitar 50 orang. Mereka bertugas di kasir, kebersihan, dan waiters.
"Teman-teman saya pada pengangguran, pada nangis semua," tuturnya. "Kan, mereka punya tanggungan anak, istri, suami yang nggak kerja."
Antika menargetkan sebelum lebaran sudah mendapatkan pekerjaan baru sebab orangtuanya tak bekerja dan adik-adiknya masih kecil.
Penyegelan Diskotek Exotic dilakukan pagi tadi setelah Satpol PP apel siaga di halaman Balai kota dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Kerinduan Antika kepada Ahok cuma jadi cerita.