TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Perwakilan Daerah atau DPRD DKI Jakarta menawarkan peluang kerja sama perdagangan rempah asal Maluku, seperti cengkeh dan pala, dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. "Kehadiran kami di sini menyerap aspirasi dan masukan dari teman-teman DPRD Maluku karena daerah ini memang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ongen Sangaji di Ambon, Kamis, 19 April 2018.
Penjelasan Ongen disampaikan dalam rapat kerja dengan DPRD Provinsi Maluku dipimpin Wakil Ketua Syaid Mudzakir Assagaf.
Menurut Ongen, beberapa waktu lalu, mereka juga sudah mengunjungi DPRD Maluku Utara, kemudian berdiskusi. Menarik adalah Maluku Utara itu terkenal dengan rempah-rempahnya sama seperti Provinsi Maluku.
Baca: Terima Usul Wakil Ketua DPRD, Sandiaga Uno Bela Wali Kota
Kemudian ada badan usaha milik daerah (BUMD) Pasar Jaya, milik pemerintah Provinsi DKI, yang membuka usaha baru untuk membeli hasil rempah-rempah dari Maluku Utara dan ini ditangkap mereka serta sudah melakukan kerja sama.
"BUMD Pasar Jaya membuka ruang usaha baru dan kita bangun usaha ini dengan membeli hasil rempah dari Malut (Maluku Utara) dan ini ditangkap pemerintah Kota Ternate dan sudah melakukan kerja sama dengan Dirut PD Pasar Jaya. Saya berharap Maluku juga bisa menangkap peluang ini," ujar Ongen.
Sehingga nantinya hasil bumi berupa rempah-rempah asal Maluku tidak lagi dibeli orang tertentu dengan harga sangat murah dan tidak perlu lagi dibawa ke Surabaya, tapi ke PD Pasar Jaya di Jakarta.
"BUMD kita sehat sehingga bisa dilihat berbagai peluang yang ada di sana dan membangun bekerja sama dengan Pemprov Maluku, kemudian ada banyak BUMD dan kita pun membeli beras dari Sulawesi Selatan serta Palu," ucapnya.
Menurut Wakil Ketua DPRD DKI ini, peluang ini bisa dipelajari DPRD Maluku tentang peluang yang bisa dilakukan dengan PD Pasar Jaya. "Kami berharap kalau para wakil rakyat dari Maluku berkunjung ke Jakarta bisa melihat peluang apa yang bisa dikembangkan untuk membantu petani di daerah ini," katanya.