TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menemukan buah semangka berbusa dijual di toko swalayan. Untuk memastikan penyebabnya, sejumlah semangka ditarik untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. "Untuk antisipasi," kata Kepala Bidang Tertib Niaga Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga, Jumat, 21 April 2018.
Menurut Sinaga, langkah yang diambil Disperindag tersebut berdasarkan laporan seorang pembeli semangka di swalayan itu. Semangka tersebut terlihat segar dan bagus kondisinya, tapi mengeluarkan busa di beberapa titik kulitnya. Busa yang dikeluarkan berwarna putih.
Pada sumber busa tersebut, terdapat lubang kecil, yang disinyalir bekas suntikan. Untuk memastikan semangka tidak mengandung zat berbahaya, bahan pewarna, pengawet, ataupun pemanis buatan, dilakukan uji laboratorium.
Sinaga menuturkan semangka berbusa tersebut merupakan jenis lokal, dipasok dari Jawa Tengah, memiliki warna daging merah, dan tidak berbiji. Walau mengeluarkan busa, dari bentuk luarnya tidak menunjukkan adanya gejala semangka busuk atau keriput. “Cuma itu mengeluarkan busa. Busanya terus keluar dari dua sisi berlubang kecil itu,” ucapnya.
Sementara itu, pengelola toko mengaku baru kali ini mendapati semangka yang dijualnya mengeluarkan busa. Pengelola sudah mengetahui busa tersebut sejak kemarin. Tapi karena ketidaktahuan penyebabnya, pengelola menganggap hal itu biasa dan tetap menjualnya.
Sekitar 1 ton buah semangka di toko tersebut dibawa Disperindag. Pemilik toko tidak boleh menjual semangka itu sampai hasil uji laboratorium Labkesda Dinas Kesehatan Kota Bogor keluar. "Kemungkinan hari Senin sudah keluar hasilnya. Kami berharap tidak ada indikasi apa-apa, sehingga semangka aman dikonsumsi masyarakat," tutur Sinaga.