TEMPO.CO, Depok -Trotoar di Kota Depok masih sangat dikeluhkan warga. Hampir diseluruh trotoar yang melintang di sisi jalan raya se Kota Depok terdapat Pedagang Kaki Lima alias PKL maupun kendaraan yang terparkir.
PKL berjualan di atas trotoar, masih jadi pemandangan khas Kota Depok. Bukan hanya di atas trotoar, pedagang kaki lima pun turut menghiasi Jembatan Penyebrangan Orang. "Sebenarnya nggak masalah dagang, tapi harusnya disediain tempat," kata Ratna, seorang warga yang kebetulan sedang melintas di jalan Margonda, Ahad 22 April 2018.
Ruang trotoar pun terampas PKL dan kendaraan yang sembarangan terparkir. Sehingga terkadang juga para pejalan kaki harus berjalan di bawah trotoar. “Pernah kesenggol spion motor, waktu itu pas macet, dan trotoar penuh, jadi saya jalan di bawah trotoar atau di bahu jalan,” kata Bambang, warga lainnya.
Baca : Trotoar Depok Berbahaya: Pejalan Kaki dan PKL Bicara Blak-blakan
Tak hanya PKL, lubang gorong-gorong diatas trotoar pun terlihat menganga, sampah dan kabel semerawut menjadi pemandangan selanjutnya.
Seperti yang terlihat adalah di depan toko Ace Hardware dan Fave Hotel jalan Margonda Raya. Terlihat ada dua lubang diantara gedung itu. Bahkan lubangnya pun sangat besar dan sangat membahayakan pejalan kaki. Terlebih jika pada malam hari, lubang ini hampir tak terlihat dan bisa membahayakan pejalan kaki.
“Isinya sampah plastik dan botol. Ada juga kabel yang dibungkus dengan kulitnya. Berantakan sekali,” kata Rina, salah seorang pejalan kaki, kepada Tempo.
Kondisi trortoar itu diketahui memang sudah lama terbuka dan berlubang. Banyak terdapat sampah plastik dan aliran airnya hampir tidak keliatan “Karena lubangnya sangat besar jadi yang pada buang sampah ya gampang aja tinggal lempar dan nyemplungin,” kata Bambang yang juga kebetulan sedang melintas.
Bambang tidak tahu soal kabel yang berantakan itu milik siapa. Namun itu sudah lama terjadi. “Kalau kabelnya saya nggak tahu milik siapa. Tapi memang berantakan banget dan jadi kumuh. Memang sih nggak terlihat kalau tertutup. Tapi kalau dibiarkan menurut saya sih bisa menghambat aliran air,” dia menegaskan.
Terkait keluhan soal sampah di galian kabel di trotoar itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Supomo mengatakan, dinasnya selalu mengangkut sampah yang ada di gorong-gorong.
Namun sampah memang selalu ada walaupun sudah diangkut rutin. “Kami rutin mengangkut sampah di gorong-gorong. Dan selanjutnya kami akan jadwalkan untuk mengangkat,” katanya.
Soal kabel yang berantakan di beberapa lubang galian di trotoar, Supomo menjelaskan pihaknya masih terus melakukan penertiban kabel. Sedangkan untuk menutup trotoar yang rusak akan dilakukan dengan U Dith. “Di Jalur Margonda masih dalam penataan dan penertiban kabel. Untuk tutup cover U Dith yang rusak akan dirapihkan dan diganti,” demikian Supomo.