TEMPO.CO, Jakarta - Untuk memperingati Hari Bumi sedunia, aktivis yang tergabung dalam Solidaritas Perempuan berencana menggelar aksi teatrikal di Depan Istana Negara, Senin, 23 April 2018. “Sebagai sebuah peringatan akan bencana besar bagi bumi, termasuk di dalamnya manusia dan ekosistem lainnya,” ujar Divisi Media dan Kampanye Solidarita Perempuan Ega Melindo, Ahad, 22 April 2018.
Menurut Ega, ancaman becana itu terjadi akibat pengerusakan dan eksploitasi bumi yang dilakukan berbagai pihak. Termasuk di dalamnya oleh korporasi di sektor perkebunan, pertambangan, dan infrastruktur. “Bagi perempuan, bumi maupun sumber daya alam memiliki keterikatan yang erat, tidak sebagai hanya tempat tinggal atau sumber pangan dan ekonominya, tetapi juga memiliki nilai sosial dan spiritual,” ujarnya.
Perusakan bumi, kata Ega, berarti juga merusak perempuan yang memberikan dampak mendalam dan berlapis. Untuk itu, dalam peringatan Hari Bumi 2018 ini Solidaritas Perempuan mengusung tema “Selamatkan Bumi Dari Eksploitasi Korporasi Kembalikan Kedaulatan Perempuan.”
Ega menjelaskan aksi ini merupakan bagian dari perjuangan untuk mendesak negara melakukan langkah nyata penyelamatan bumi. “Mengingatkan bahaya dari korporasi dan pihak lainnya yang saat ini merusak dan mengeksploitasi bumi,” ucapnya.
Menurut Ega, aksi teatrikal pada Hari Bumi ini digelar mulai pukul 10.00. Selain itu ada pembacaan puisi dan orasi dari peremluan dari berbagai daerah seperti Poso, Makassar, Kendari, Yogyakarta, dan Aceh.