TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta menyampaikan analisa menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2018 kepada Gubernur Anies Baswedan.
“Kami ingin pastikan suplai kebutuhan pokok di Jakarta terjamin, terutama bulan Ramadan dan Idul Fitri,” kata Anies seusai rapat dengan TPID di Balaikota DKI Jakarta kemarin, Selasa, 24 April 2018.
Berdasarkan analisa TPID, pada Triwulan I 2018 inflasi Jakarta sangat terkendali yakni 3,23 persen. Lebih rendah dari inflasi nasional yang 3,40 persen.
Menurut Anies, beberapa harga bahan pokok masih perlu dipantau menjelang hari besar keagamaan. Maka peran dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah DKI bidang pangan sangat penting.
Baca: Penghentian Reklamasi Lamban, Ini 6 Poin untuk Anies Baswedan
SKPD berperan memberikan potret permintaan, sedangkan BUMD bertugas memastikan suplai terpenuhi. Dia berharap, dengan begitu stabilitas harga tercapai.
Senior Manager PD Dharma Jaya Juned Rusmargono menyatakan siap membantu ketersedian stok melalui Kartu Jakarta Pintar dan program lainnya. Kontrak pengadaan daging impor dari Australia dan Selandia Baru serta pasokan sapi lokal dari NTT pun aman.
Kebutuhan sapi potong bertambah sehingga Dharma Jaya bekerja sama dengan dua perusahaan penggemukan. Total ada tujuh perusahaan pemasok rumah potong hewan Dharma Jaya di Cakung, Jakarta Timur.
Kepala Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten, Mansyur, memastikan pasokan beras dan kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran 2018 aman.
"Stok beras di (gudang) Bulog sampai hari ini ada 100 ribu ton, minyak goreng 400 ton, dan gula pasir 60 ton.”
Bulog juga ada pasokan daging sapi 3.800 ton yang bisa digelontorkan pada Mei, menjelang Ramadan.
Seusai rapat dengan Anies Baswedan soal pasokan untuk Ramadan, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Arief Prasetyo Adi menyatakan pasokan beras di Pasar Induk Cipinang cukup untuk dua bulan ke depan di DKI Jakarta, yakni di atas 40 ribu ton.