TEMPO.CO, Tangerang - Pembangunan Operation Control Center (OCC) kereta layang atau Skytrain Bandara Soekarno-Hatta telah selesai dikerjakan. Kereta layang ini akan beroperasi tanpa awak.
"Sebelum dioperasikan, Mei ini akan diuji coba dulu," kata Vice President Of Corporate Commucation PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada Tempo, Jum'at 27 April 2018.
Sejak dioperasikan per September 2017, dua trainset atau empat gerbong masih dikendalikan oleh masinis. Mulai Mei 2018 dengan OCC, Skytrain akan driverless meski tetap disiapkan masinis.
Baca: Bandara Soekarno-Hatta Bikin Tiga Sky Bridge untuk Skytrain
Menurut Yado, gerbong Skytrain akan terus ditambah hingga 12 gerbong sampai Juli mendatang. Penambahan gerbong ini juga disiapkan untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2018.
Penambahan gerbong akan berdampak pada kecepatan waktu tunggu (headway) keberangkatan Skytrain di setiap halte. Headway akan diperkecil dari 10 menit menjadi 5 menit sehingga meminimalisasi connecting time dengan Kereta Bandara.
Menurut Yado, pengguna Skytrain didominasi pengguna Kereta Bandara, para pekerja di Bandara, dan penumpang pesawat yang akan transit.
Skytrain Soekarno-Hatta melayani antar Terminal 3, 2 Integrated Building, Terminal 1, dan sebaliknya. Satu trainset Skytrain dapat mengangkut 167 orang.