TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan salah satu kendala mencari Direktur Utama Perusahaan Daerah Dharma Jaya yang baru adalah badan usaha milik daerah ini menjual daging babi.
“Sejumlah peminat urung mengikuti proses seleksi karena Dharma Jaya kan jualan babi," ujar Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat, 27 April 2018.
Baca: Dirut PD Dharma Jaya Bantah Nangis Minta Resign ke Sandiaga Uno
Menurut Sandiaga Uno, hingga saat ini, dia belum menemukan sosok yang sesuai untuk menempati posisi tersebut. Panitia seleksi yang dibentuk Badan Pembinaan BUMD sedang melihat assessment sejumlah calon.
Pada April 2018, Dharma Jaya akan menggelar rapat umum pemegang saham. Sandiaga Uno menjelaskan, pemerintah daerah telah menerima surat pengunduran diri Marina Ratna Kusumajati dari jabatannya sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Dharma Jaya.
Baca: Dirut PD Dharma Jaya Mundur, Anies Baswedan: Tak Usah Ancam-ancam
"Ya, Bu Marina sudah mengajukan surat pengunduran diri yang sudah diterima Pak Anies dan saya," tutur Sandiaga Uno.
Marina diangkat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2015. Pengusaha ini diminta membenahi perusahaan penyedia daging milik Pemprov DKI Jakarta yang sudah berusia 33 tahun tersebut.
Rencana pengunduran diri Marina mencuat sejak bulan lalu. Marina mengeluhkan dana public service obligation (PSO) yang tak kunjung cair.
Simak: Dapat Dana PSO, Dirut Dharma Jaya Minta Sandiaga Uno Rp 40 Miliar
Dana sebesar Rp 41 miliar itu sedianya akan digunakan untuk membeli persediaan ayam yang akan disalurkan kepada pengguna Kartu Jakarta Pintar Plus dan melunasi utang ke pemasok ayam.
Dana PSO itu cair setelah Marina melayangkan protes. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta menggelontorkan dana PSO untuk Dharma Jaya sebesar Rp 54 miliar, mencakup biaya pembayaran subsidi daging tahun 2017 dan uang muka pengadaan tahun ini.