TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan adanya dua bocah menjadi korban tewas dalam acara “Untukmu Indonesia” yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Sabtu, 28 April 2018. Dua anak yang tewas, MJ, 13 tahun, dan AR (11) akibat dehidrasi.
"Yang anak laki-laki pingsan tergeletak di luar Monas, di seberang Markas Besar Angkatan Darat. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Mei 2018.
Anak tersebut, kata Argo, masih hidup sampai tiba di RS Tarakan. Namun, beberapa menit kemudian MR meninggal. Ia tewas karena suhu badan yang tinggi dan kekurangan cairan atau dehidrasi.
Sedangkan, AR meninggal pada 29 April 2018 pukul 05.00 WIB. "Setelah kami tanya dokter, AR mengalami dehidrasasi dan suhu badan tinggi. Sama seperti MJ," kata dia. Selain itu, berdasarkan keterangan orang tua korban, AR yang warga Pademangan, Jakarta Utara, memiliki keterbelakangan mental.
Kegiatan pesta rakyat dengan cara membagi-bagikan sembako diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia di Monas pada Sabtu, 28 April 2018. Acara itu menyisakan banyak sampah berserakan di kawasan Monas dan kemacetan di ruas-ruas jalan sekitar.
Baca Juga:
Pemerintah DKI telah melarang adanya acara bagi-bagi sembako itu, namun panitia tetap menyertakan acara tersebut. Panitia sebelumnya telah membagi-bagikan ratusan ribu kupon melalui rukun warga-rukun warga.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan, Pemerintah DKI bakal melakukan investigasi terkait meninggalnya dua anak tersebut. Hari ini, Senin, 30 April 2018, Sandiaga juga telah memanggil dan meminta penjelasan dari panitia penyelenggara, Forum Untukmu Indonesia.
Pemerintah DKI mendesak tanggung jawab penuh dari panitia penyelanggara atas tewasnya dua bocah akibat dehdrasi saat acara tersebut. Musababnya, acara yang dihadiri oleh lebih dari 350 ribu orang itu tak memiliki manajemen risiko yang memadai. "Nanti ada pihak aparat yang membantu kami memastikan investigasi tuntas dan kejadian ini tak terulang lagi," ujar Sandiaga Uno.