TEMPO.CO, Jakarta - Komariyah, 49 tahun, punya alasan khusus mengapa mengajak anaknya, Muhamad Rizki Syahputra, ke acara bagi-bagi sembako di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 April 2018. Rizki adalah bocah berumur 10 tahun yang tewas dalam acara Untukmu Indonesia tersebut.
"Anaknya memang tidak bisa lepas dari orang tuanya," kata Muhammad Fayyadh, kuasa hukum dari Komariyah, saat ditemui di Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesiai, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2018.
Baca Juga:
Rizki, kata Fayyadh, menderita down syndrome. Meski masih bisa bermain dan berlari seperti bocah biasa, Rizki kesulitan dan gagap saat bicara sehingga selalu didampingi ibunya.
Baca: Sandiaga Uno Minta Kasus Bocah Tewas Tidak Dipolitisasi
Acara hiburan serta pembagian sembako diadakan pada Sabtu, 28 April 2018. Ribuan orang hadir demi sembako dan makanan gratis. Tak ayal panitia pun kesulitan mengendalikan acara saat itu.
Saat itulah, nasib nahas menimpa Rizki. Ia sempat terinjak-injak saat mengantre makanan bersama ibunya. Keduanya memang sempat keluar dari antrean untuk berteduh di bawah pohon. Namun kondisi Rizki saat itu sudah sangat lemas. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat, hingga nyawanya melayang keesokan harinya, Minggu, 29 April 2018.
Komariyah sendiri hanya memiliki dua orang anak, yaitu Adi dan si bungsu, Rizki. Sang suami telah meninggal sekitar setahun lalu dan dimakamkan di Bogor, Jawa Barat. Di tempat yang sama, kemudian Rizki dimakamkan.
Baca: Temui Sandiaga Uno, Panitia Sembako Monas Diantar Ketua Perindo
Sebelum acara dimulai, Komariyah dan Rizki hadir ke Monas mendapat jatah kupon dari Sri, kenalannya. Saat itu, Sri juga menyampaikan ajakan agar Komariyah mengajak anaknya. "Sekalian ya bu anaknya diajak," kata Fayyadh menirukan ucapan dari Sri. Namun Fayyadh tidak mengetahui apakah Sri juga merupakan panitia atau tidak.
Terakhir, kata Fayyadh, panitia pembagian sembako di Monas pun tidak pernah melarang peserta membawa anak-anaknya. Padahal, kondisi di Monas penuh sesak pengunjung dan justru membahayakan bagi anak-anak. "Panitia lalai," ucapnya.