TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kelompok yang tergabung dalam Perempuan Bicara mengelar aksi di car free day (CFD) Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 6 Mei 2018. Kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas kepada kaum perempuan untuk berani bicara di depan umum. "Ini aksi untuk memicu kaum perempuan atau ibu-ibu untuk berani bicara di depan publik sesuai kata hatinya," kata Shalimar Anwar Sani yang menjadi koordinator aksi.
Menurut wanita yang biasa dipanggil Shasha ini, aksi tersebut sebagai tanggapan atas intimindasi terhadap seorang perempuan dan anaknya yang terjadi di acara CFD 30 April 2018. Insiden itu menunjukan bahwa perempuan belum leluasa untuk mengungkapkan pendapat secara terbuka di depan publik.
Sasha menilai, saat ini masih sedikit perempuan yang berani bicara di depan publik. Kaum Hawa lebih banyak mengungkapkan pendapatnya melalui pesan-pesan singkat atau media sosial.
Lewat aksi yang ia gelar bersama teman-temannya, Sasha berharap kau perempuan lebih berani mengungkapkan pendapat. Dia juga menyerukan agar arena car free day tidak ditunggangi oleh kegiatan politik dalam bentuk apa pun. "Pesan kami, perempuan ayo bicara. Jadikan CFD tempat berkumpul berekreasi untuk berani bicara," ujarnya.