TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RW 02 Petojo Utara Usman Ali mengatakan Laura, korban pembunuhan dan pembakaran oleh kekasihnya Stefanus, merupakan sosok tertutup. Selain ditusuk pisau oleh kekasihnya, mayat Laura dibakar di pantai Karang Serang, Tangerang.
"Laura dan keluarganya memang jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar," kata Usman saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Mei 2018.
Usman menjelaskan, Laura dan keluarganya jarang menempati rumah yang beralamat di Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Jakarta Pusat. "Jarang ditempatin, orang tuanya kadang-kadang ada, kadang-kadang enggak. Saya juga enggak tau mereka tinggal di mana lagi," kata dia.
Baca: Bakar Mayat Kekasih di Pantai, Begini Motif Pembunuhan Laura
Kepala Kepolisian Sektor Tambora Komisaris Ivertson Manossoh mengatakan berdasarkan keterangan pelaku, pembunuhan Laura terjadi karena pelaku sakit hati. Stefanus, yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online, merasa tidak dihargai sebagai seorang laki-laki.
Baca Juga:
Ivertson mengatakan Laura sempat menodongkan pisau kepada pelaku saat mereka terlibat percekcokan. Pisau tersebut direbut oleh pelaku. Dalam keadaan emosi, pelaku menikam korban sebanyak empat kali.
Untuk menghilangkan jejak, Stefanus membawa mayat Laura ke pantai Desa Karang Serang, Kabupaten Tangerang. Di pinggir pantai itu, ia membakar mayat Laura.
Usman mengaku tak mengetahui adanya pembunuhan yang menimpa salah satu warganya. "Saya tahunya saat olah TKP kemarin dari Polsek Tambora datang ke saya minta izin olah TKP," ucap dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, kondisi rumah korban tersebut tampak sepi. Bangunan yang berada di sepanjang Jalan Alaydrus umumnya adalah rumah toko. Tidak terlihat adanya aktivitas di sekitar rumah korban pembunuhan sadis oleh kekasihnya itu.