TEMPO.CO, Jakarta - Laura, korban pembunuhan oleh kekasihnya sendiri, semestinya akan melangsungkan pernikahan dengan Stefanus pada Agustus 2018. Namun pertengkaran hebat di antara mereka berujung pembunuhan dan pembakaran mayat perempuan 41 tahun itu di pantai Karang Serang, Tangerang.
Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tambora AKP Supriyatin, Stefanus, 25 tahun, tega membunuh Laura karena sakit hati merasa direndahkan sebagai seorang pria. Stefanus, kata dia, sakit hati lantaran Laura selalu mengungkit biaya pernikahan mereka.
"Mereka mau menikah di bulan Agustus nanti," ujarnya kepada Tempo, Senin, 7 Mei 2018.
Pembunuhan yang dilakukan Stefanus terhadap kekasihnya Laura terjadi sekitar pukul 18.00, Jumat, 4 Mei 2018. Stefanus membunuh Laura dengan menusuknya empat kali di rumahnya sendiri.
Baca: Pembunuhan Laura, Ayah Korban Tak Tahu Anaknya Tewas
Untuk menghilangkan jejak, Stefanus membawa mayat Laura ke Tangerang. Mayat Laura kemudian dibakar di Pantai Karang Serang, Tangerang.
Pembunuhan itu terungkap setelah teman pelaku bernama Aziz diwawancarai polisi. Pelapor mengaku melihat langsung mayat tersebut karena ikut bersama tersangka Stefanus saat membawa mayat korban ke Pantai Karang Serang. Berbekal pengakuan Aziz, polisi mencurigai dan menangkap Stefanus.
Saat membawa mayat Laura ke Tangerang, Stefanus meminta bantuan empat temannya. Kepada teman-temannya, Stefanus mengatakan ingin mengantar kain. Namun di perjalanan teman-teman Stefanus curiga terhadap kain yang berbentuk seperti manusia.
Baca: Sosok Laura Korban Pembunuhan Kekasihnya di Mata Ketua RT
Saat pelaku mampir ke pompa bensin, keempat temannya melarikan diri karena merasa takut. Akhirnya, Stefanus sendirian membawa mayat Laura ke pantai Desa Karang Serang, Kabupaten Tangerang.
Di pinggir pantai itu, ia membakar mayat Laura. Jasad Laura ditemukan keesokan harinya oleh warga setempat. Polsek Mauk pun membawa korban pembunuhan itu ke Rumah Sakit Umum Tangerang.