TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menetapkan Stefanus, 25 tahun, sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Laura, 41 tahun. Laura adalah calon istri Stefanus. Keduanya akan menikah pada Agustus 2018.
Kasus pembunuhan Laura terungkap berkat laporan Aziz, 21 tahun. "Polsek Tambora menerima laporan dari Aziz," kata Kapolsek Tambora Komisaris Ivertson Manosoh dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 6 Mei 2018.
Insiden pembunuhan terjadi di rumah Laura di daerah Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Mei 2018. Setelah membunuh kekasihnya sekitar pukul 13.00, Stefanus panik dan akhirnya membakar jasad kekasihnya untuk menghilangkan barang bukti. Aksi kejam itu dilakukan di pantai Desa Karang Serang, Kabupaten Tangerang, sekitar 45 kilometer dari lokasi pembunuhan.
Baca: Pembunuhan Laura, Korban dan Stefanus Berencana Menikah Agustus
Ivertson menceritakan tersangka panik setelah menikam calon istrinya hingga tewas. Tanpa pikir panjang, Stefanus langsung membungkus jenazah Laura dengan kain, lalu membawanya dengan mobil ke rumahnya di Pekojan, Tambora, Jakarta Pusat.
Niat Stefanus adalah menghilangkan jejak pembunuhan ini. Untuk memuluskan aksinya itu, ia pun meminta bantuan kepada empat orang. Keempatnya adalah anak buah yang bekerja di usaha konveksi milik pamannya.
Mereka adalah Aziz, 21 tahun, dan tiga orang lain, yaitu G, A, dan E. Keempat orang tersebut awalnya memenuhi permintaan keponakan bos mereka tersebut. Sebab, Stefanus hanya beralasan bahwa yang akan dibawanya hanyalah kain.
Baca: Pembunuhan Laura, Stefanus Tusuk Kekasihnya Setelah Prewedding
Baru saja Aziz mendekat ke mobil itu, kecurigaan pun muncul. Pria itu melihat kaki mayat dalam bungkusan kain yang dibawa Stefanus. Ia pun menolak ikut, termasuk G. Sehingga hanya dua orang yang akhirnya ikut menemani Stefanus, yaitu A dan E. "A dan E ini saksi kunci," ujar Ivertson.
Aksi pembakaran dilakukan pada Kamis, pukul 12 malam. Jasad dibakar di pantai Desa Karang Serang. Karena A dan E takut, hanya Stefanus yang menurunkan jasad Laura dari atas mobil. Laki-laki itu membakar Laura dalam kondisi terbalut kain dengan cara disiram bensin.
Sehari kemudian, Aziz pun datang melaporkan kasus itu ke Polsek Tambora. Aziz ketakutan setelah menyaksikan mayat Laura dengan mata kepala sendiri. Tak ada paksaan untuk melaporkan pembunuhan itu dari siapa pun. "Inisiatif sendiri," ucap Ivertson.