TEMPO.CO, Bekasi - Seorang remaja putri berusia 16 tahun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Peristiwa tragis ini terjadi di Perumahan Wahana, Desa Babelan Kota, Kabupaten Bekasi pada Ahad, 6 Mei 2017. "Menggunakan tali yang diikat ke ventilasi kamar," kata juru bicara Kepolisian Sektor Babelan Kabupaten Bekasi, Brigadir Anwar Fadillah, Senin, 7 Mei 2018.
Remaja itu bernama Hani. Ia hidup menumpang di rumah kerabatnya. Ibunya meninggal beberapa tahun lalu sedangkan ayahnya berada di Ciamis, Jawa Barat. Sehari-hari Hani bekerja sebagai pengasuh anak.
Karyanto, Ketua RT setempat mengatakan, tetangga cukup mengenal Hani meski gadis itu sangat pendiam. Ia jarang terlihat bergaul dengan teman sebaya. "Kami prihatin melihat kejadian ini, apalagi dia masih di bawah umur," kata dia.
Menurut Karyanto, Hani sudah tidak bersekolah lagi. Sejumlah tetangga merasa kasihan dan menawarkan dia untuk melanjutkan sekolah. “Kami tawarkan agar ia meneruskan sekolah tanpa perlu mengeluarkan biaya, tapi tidak bersedia," katanya.
Karyanto menambahkan, tidak ada yang curiga Hani akan melakukan perbuatan nekat itu. Saat itu masyarakat sekitar tengah kerja bakti. Mereka melihat rumah yang ditempati Hani kosong. “Pintunya terbuka,” katanya. Seorang tetangga beberapa kali memanggil penghuni rumah namun tidak ada sahutan. Dia akhirnya masuk untuk memeriksa. Saat itulah dia melihat tubuh hani sudah menggantung di dalam kamar. "Kami segera lapor polisi.”
Anwar Fadillah mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh remaja itu. Polisi sudah meminta keterangan dari saksi-saksi untuk mengetahui motif Hani mengakhiri hidup dengan gantung diri. "Masih kami selidiki apa motifnya.”