TEMPO.CO, Depok -Sebelas orang dengan kebutuhan khusus berada di Aula Amir Syamsuddin Fakultas Hukum Universitas Indonesia Selasa 8 Mei 2018 mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sekretaris Panitia Lokasi 30 Jakarta Untung Yuwono mengatakan ada 14 peserta berbutuhan khusus yang yang mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018. Mereka ada 11 orang yang ujian di Universitas Indonesia.
Baca : SBMPTN 2019: 14 Difabel Ikuti Ujian di DKI
“Tiga peserta lain itu ujian di UNJ dan di Perbanas” ujar Untung di Kampus Universitas Indonesia Depok Selasa 8 Mei 2018.
Salah satu peserta berkebutuhan khusus Tasya Nurfitria menyampaikan telah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian. Dirinya banyak membaca soal-soal dari tahun sebelumnya. “Saya tidak pernah ikut bimbel karena keterbatasan dalam bergerak” ungkap dia.
Menurut Tasya motivasi dari guru membuatnya yakin seratus persen lulus. Keyakinan itu juga membuatnya mengambil jurusan kedokteran. “Mau jadi dokter kardiovaskuler atau jantung," dia menjelaskan.
Peserta berkebutuhan khusus lainnya Bening Savira mengambil jurusan Hubungan Internasional UGM di saringan SBMPTN kali ini. Harapannya ingin menjadi seorang diplomat. “Terinspirasi sama Menteri Luar Negeri Retno Masrsudi” ucapnya. Untuk Antika Ramadhani yang juga merupakan peserta difabel. Dirinya yakin bisa lulus di Jurusan Psikologi UI” ujar lulusan SMA 45 Jakarta.