TEMPO.CO, Depok - Dua ambulans dan satu mobil jingga milik Tim Inafis Kepolisian Daerah Metro Jaya memasuki kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu pagi, 9 Mei 2018, seusai kerusuhan semalam. Kepolisian RI menyatakan insiden kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob melibatkan petugas dan narapidana teroris yang melakukan penyerangan.
Pagi ini, jalan depan Mako Brimob masih dijaga ketat oleh polisi bersenjata lengkap. Pada pukul 08.30, terlihat dua mobil ambulans memasuki gerbang markas. Sekitar 15 menit kemudian, sebuah mobil berwarna jingga milik Tim Inafis Polda Metro Jaya menyusul.Anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Republik Indonesia berjaga di Rumah Tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, 28 Agustus 2011. Dok.TEMPO/Seto Wardhana
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal membenarkan adanya insiden kerusuhan yang melibatkan kedua pihak di Rutan Mako Brimob tersebut.
Baca: Kerusuhan Mako Brimob, Polisi Alihkan Lalu Lintas di Depan Mako
Menurut dia, kepolisian kini masih dalam proses menangani para narapidana terorisme yang berbuat ulah di Rutan Mako Brimob. "Sedang ditangani oleh Brimob dan kepolisian setempat, tunggu saja,” tuturnya, Selasa malam, 8 Mei 2018.
Polisi akan menyelidiki penyebab utama terjadinya insiden kerusuhan di Rutan Mako Brimob, tepatnya di tahanan narapidana terorisme. “Kami sedang meluncur ke sana untuk menyelidiki penyebabnya lebih lanjut,” katanya.
Mobil Tim Unit Identifikasi dan Olah TKP Polda Metro Jaya memasuki Markas Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Rutan khusus teroris, Depok, Rab, 9 Mei 2018. Tempo/Irsyan
Berdasarkan catatan, insiden kerusuhan narapidana terorisme itu terjadi setelah Densus 88 berhasil menangkap dan memenjarakan tiga anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) di Rutan Mako Brimob.
Ketiga teroris yang dijebloskan ke penjara dan ditempatkan di rutan Mako Brimob itu adalah M. Mulyadi, Abid Faqihuddin, dan Anang Rachman alias Abu Arumi. Ketiganya ditangkap saat asyik merakit bom berjenis triacetone triperoxide (TATP) dan berencana melakukan bom bunuh diri di beberapa kantor polisi di Bogor, Jawa Barat.