Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bela Baitul Maqdis, Puluhan Ondel-ondel Bergoyang di Kedubes AS

image-gnews
Puluhan ondel-ondel khas betawi memainkan pertunjukan seni di depan Kedubes Amerika Serikat dalam aksi bela Baitul Maqdis yang digelar hari ini, Jumat, 11 Mei 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Puluhan ondel-ondel khas betawi memainkan pertunjukan seni di depan Kedubes Amerika Serikat dalam aksi bela Baitul Maqdis yang digelar hari ini, Jumat, 11 Mei 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ondel-ondel mendadak bergoyang dan memainkan pertunjukan seni dalam aksi bela Baitul Maqdis di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Mereka bergoyang mengikuti alunan musik khas Betawi yang diputar lewat pengeras suara kecil.

Barisan ondel-ondel aneka warna itu hadir memberi dukungan kepada peserta aksi bela Baitul Maqdis yang digelar hari ini, Jumat, 11 Mei 2018. Ondel-ondel ini dihadirkan di lokasi oleh organisasi kemasyarakatan Betawi Bangkit.

"Ini solidaritas," kata David Darmawan, Ketua Umum Betawi Bangkit, saat ditemui di lokasi aksi pada pagi ini. "Ondel-ondel di sini juga berasal dari beberapa sanggar main jawara Betawi. Beberapa teman dari Ikatan Perguruan Silat Tradisional Indonesia juga hadir."

Baca: Ini Alih Lalu Lintas Wilayah Monas di Aksi Bela Baitul Maqdis

Aksi ini digelar untuk memprotes keputusan Presiden Amerika Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem atau Baitul Maqdis. Kedubes AS untuk Israel itu dibuka pada 14 Mei 2018. Dengan demikian, Trump pun secara tidak langsung mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Massa aksi bela Baitul Maqdis bersiap di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keputusan Trump ini memantik protes dari seluruh penjuru dunia. Sebab, Yerusalem atau Baitul Maqdis tak hanya merupakan tempat suci bagi umat Yahudi, tapi juga umat Kristen dan Islam. Selama ini, Israel dan Palestina mengklaim memiliki hak atas tanah di Yerusalem.

Puluhan ondel-ondel ini hadir sejak pukul 07.00 WIB. Mereka berjalan dari arah Stasiun Gambir menuju Kedubes Amerika Serikat. Sesampainya di sana, ondel-ondel bergoyang selama beberapa menit dan ditutup dengan foto bersama.

Baca: Aksi Bela Baitul Maqdis, Massa Mulai Berkumpul di Kedubes AS

David menuturkan masyarakat Betawi ikut menentang peristiwa yang terjadi di Yerusalem, Palestina. Selain itu, kata dia, Betawi memiliki utang budi kepada Palestina, sehingga akhirnya ia dan kelompoknya turun pada aksi hari ini. "Kami akan di sini sampai akhir aksi," ucapnya.

Berdasarkan laporan panitia ke kepolisian, aksi bela Baitul Maqdis dilakukan mulai pukul 04.40 hingga 13.00 WIB atau seusai salat Jumat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

4 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

7 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

8 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

12 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

13 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.