TEMPO.CO, Jakarta - Halte Bus Tranjakarta 12 Mei Reformasi di depan Kampus Trisakti, Jakarta Barat, pernah berubah nama setelah 20 Tahun Reformasi.
Pada Februari 2018, tiba-tiba “12 Mei Reformasi” hilang. Setelah menuai protes keras dari publik, juga Universitas Trisakti, nama halte yang menjadi satu-satunya tanda pengingat peristiwa Tragedi Trisaksi 12 Mei 1998 tersebut muncul lagi.
Kepala Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Wibowo menjelaskan, kronologi hilangnya nama halte itu.
Baca: Nama Halte 12 Mei Reformasi Berubah? Ini Kata Sandiaga Uno
Menurut Wibowo, itu terjadi setelah Transjakarta meluncurkan desain baru halte berwarna biru. "Kami ada perubahan desain," katanya kepada Tempo pada Selasa, 1 Mei 2018.
Semula, namanya Halte Grogol 1 dan Halte Grogol 2. Kedua halte itu berhimpitan alias menempel. Lalu atas usulan Persatuan Persaudaraan Trisakti 12 Mei 1998, nama halte diubah menjadi Halte Grogol 1-12 Mei Reformasi dan Halte Grogol 2-12 Mei Reformasi.
Suasanan disekitaran Halte Trasjakarta Grogol 2 12 Mei Reformasi saat jelang peringatan 20 tahun Reformasi, Jakarta, 10 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang meresmikannya pada 10 November 2013, bertepatan dengan Hari Pahlawan. "Nama itu dipilih agar masyarakat selalu ingat pada peristiwa yang memicu perubahan di negeri ini," ujar Ahok dalam peresmian.
Setahun kemudian, November 2014, Transjakarta meluncurkan logo baru dengan nuansa biru dari semula merah-kuning. Di tengah proses ini, terjadilah perubahan susunan Direksi Transjakarta.
Pada 7 Januari 2016, pucuk pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta ini berganti dari Antonius Kosasih ke Budi Kaliwono. Nah, pada Februari 2018 nama 12 Mei Reformasi lenyap dari papan nama halte tersebut sehingga menjadi Halte Grogol 1.
Protes pun bermunculan. Wibowo kala menegaskan bahwa tidak pernah ada rencana penggantian nama. "Tidak ada perubahan," katanya pada Minggu, 18 Februari 2018.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan, yang baru empat bulan memimpin, menyatakan tidak pernah menginstruksikan perubahan nama.
“Saya baru dengar ini, enggak ada perintah dari kami,” kata Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Green Pramuka Square, Jakarta, pada Sabtu, 17 Februari 2018.
Wibowo mengungkap kekeliruan itu. Wibowo menuturkan, Transjakarta bekerja sama dengan pihak ketiga untuk penentuan dan pembuatan papan nama halte. Transjakarta menerima saja masukan dan desain dari perusahaan pihak ketiga tersebut. "Ya, kami cetak (nama) Halte Grogol 1.”
Dia menduga pihak ketiga itu masih mengacu ke nama yang lama, yaitu Halte Grogol 1. Wibowo mengaku tidak mengingat nama perusahaan pihak ketiga itu.
"Sudah kami ubah, kok," ujar Wibowo.
Di kawasan halte tersebut pada Mei 1998 menjadi lokasi demonstrasi mahasiswa yang menuntut Presiden Soeharto turun karena krisis multidimensi. Di seberangnya, Kampus Universitas Trisakti, empat mahasiswa gugur ditembak peluru tajam aparat pada 12 Mei 1998, sembilan hari sebelum Soeharto mundur dari kursi Presiden yang didudukinya selama 32 tahun.
Para mahasiswa yang gugur dalam Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 tersebut adalah Elang Mulia Lesmana (kelahiran 5 Juli 1978), Hafidhin Royan (28 September 1976), Hendriawan Sie (3 Mei 1978), serta Heri Hartanto (5 Februari 1977). Setelah 20 Tahun Reformasi, Halte 12 Mei Refomasi dijaga supaya tetap menjadi tanda pengingat mereka.