TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemerintah DKI akan meningkatkan kontribusi mencegah terjadinya aksi teror (terorisme) di Ibu Kota. Komitmen ini disampaikan Sandiaga terutama menjelang perhelatan Asian Games 2018.
Salah satu kontribusi yang disebut Sandiaga Uno adalah pemasangan kamera closed-circuit television (CCTV) yang dilengkapi dengan teknologi face recognition di Jakarta. Selain itu, Sandi mengatakan akan menggalang masyarakat agar tidak takut kepada teror.
"Kita nyatakan we are fighting terror, bukan hanya dengan teknologi digital face recognition. Namun juga kekuatan masyarakat untuk cepat melaporkan jika ada hal-hal yang mencurigakan," kata Sandiaga di FX Senayan, Jakarta, Ahad pagi, 13 Mei 2018.
Baca: Soal Kejadian Mako Brimob, Sandiaga Uno: Jakarta Tidak Takut!
Sandiaga merujuk pada kerusuhan di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Pada Selasa-Kamis, 8-10 Mei 2018, terjadi kerusuhan oleh tahanan dan narapidana terorisme di Rutan Mako Brimob. Insiden itu mengakibatkan tewasnya lima orang anggota Brimob dan seorang tahanan. Kamis malam di tempat yang sama, kembali terjadi penusukan oleh orang yang diduga jaringan teroris kepada seorang intel Brimob.
Adapun face recognition yang dimaksud Sandiaga adalah teknologi pengenalan wajah melalui kamera. Dia mengatakan teknologi tersebut membantu memudahkan pelacakan pelaku kejahatan.
Selain itu, Sandiaga Uno menambahkan, Asian Games 2018 merupakan gelaran besar setelah 58 tahun lalu di Indonesia. Dia berharap acara ini tak diganggu oleh teror.
"Jangan kita kotori, nodai, khianati dengan kegiatan-kegiatan yang mengancam keamanan kita. Kita harus berfokus untuk menyukseskan Asian Games 2018," ujar Sandiaga Uno.