TEMPO.CO, Jakarta - Densus 88 Antiteror menembak mati Batti Bagus Nugraha dan tiga rekannya yang diduga teroris di Terminal Pasirhayam, Cianjur.
Polisi telah membuntuti mereka dari Sukabumi, Jawa Barat. Keempatnya naik mobil Honda Brio perak dengan nomor polisi F-1614-UZ.
Baca Juga:
Batti Bagus Nugraha tinggal di Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Ayahnya adalah ketua rukun warga di kelurahan tersebut.
Baca: Terduga Teroris Batti Nugraha Suka Jajan Mi Ayam di Kemayoran
Beberapa bulan lalu, keluarga Batti pindah ke daerah Kebon Kosong, Kemayoran. Pada Minggu, 13 Mei 2018, Tempo mendatangi rumah Batti di Kebon Kosong.
Tapi ayah Batti, Supriyatna, tak ada di sana. Tempo hanya menjumpai kakak Supriyatna, Nini Sutarsi. Nini mengaku baru mendengar kabar meninggalnya keponakannya itu.
Sepengetahuan dia, Batti sedang berada di rumah kakak pertamanya di Depok dan sedang sakit. Nini Sutarsi mengatakan, selama ini, Batti kerap mengeluhkan lambungnya yang sakit.
Simak: Penangkapan Teroris, Polisi dan Pelaku Baku Tembak di Cianjur
Adapun ayah Batti, ucap dia, pergi sejak Jumat. Nini mengaku tak tahu ke mana Supriyatna pergi. Dia juga mengaku belum berkomunikasi telepon dengan Supriyatna.
"HP adik saya mati. Jadi enggak bisa telepon," ujarnya.
Nini menuturkan Batti sudah lama tak tinggal bersama ayahnya. Nini menyebut Batti, yang diduga teroris, sebagai sosok pendiam yang jarang bergaul.