Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikatan Sarjana Katolik Kritik Politisasi Bom di Surabaya

image-gnews
Maria Hamdani, memasang foto bibinya, Mayawati yang menjadi korban bom gereja Surabaya di Rumah Persemayaman Gotong Royong, Malang, Jawa Timur, 14 Mei 2018. Mayawati adalah salah satu jemaat Gereja Santa Maria Tak Bercela yang menjadi korban ledakan bom setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara selama 12 jam. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Maria Hamdani, memasang foto bibinya, Mayawati yang menjadi korban bom gereja Surabaya di Rumah Persemayaman Gotong Royong, Malang, Jawa Timur, 14 Mei 2018. Mayawati adalah salah satu jemaat Gereja Santa Maria Tak Bercela yang menjadi korban ledakan bom setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara selama 12 jam. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) DKI Jabodetabek mengutuk keras tindak terorisme berupa pengeboman di tiga gereja di Surabaya pada, Ahad pagi, 13 Mei 2o18.  Ketua DPD ISKA, F. Heru Sukrisna, mengatakan serangan bom di Surabaya itu melampaui nalar kemanusiaan saat ini.

"Sungguh sebuah keprihatinan yang mendalam apalagi terdapat anak-anak baik menjadi korban maupun sebagai pelaku,” kata Heru seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 14 Mei 2018.

Pada Ahad pagi ini kemarin terjadi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur dalam waktu yang hampir bersamaan. Lokasi serangan bom di Surabaya terjadi di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro; Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Nomor 1, Baratajaya, Kecamatan Gubeng; dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

BacaSikap Muhammadiyah dan PBNU terhadap Kasus Bom di Surabaya 

Menurut keterangan polisi, ketiga ledakan bom tersebut dilakukan oleh satu keluarga yang terdiri orang tua dan empat anaknya. Sang ayah, meledakkan diri dengan menggunakan mobil di Gereja Pantekosta. Sang istri dan dua anak perempuan, meledakkan diri di GKI Diponegoro. Sedangkan dua anak laki-laki menggunakan bom yang diletakkan dipinggang dengan mengendarai kendaraan bermotor di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Heru juga menyatakan bahwa tindak pidana terorisme yang melibatkan anak-anak merupakan sebuah titik kulminasi radikalisme di Indonesia. Tindak pidana terorisme tersebut merupakan puncak gunung es dari menguatnya radikalisasi di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Heru mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan politisasi terhadap isu terorisme demi kepentingan politik. Hal itu, akan membuat isu terorisme menjadi sebuah komoditas politik dan justru tidak bisa melahirkan penyelesaian yang mendasar.

Heru berujar bahwa penyelesaian masalah terorisme sebaiknya harus diletakkan dalam koridor hukum yang sudah ada di Indonesia. Karena itu, ia bersama DPD ISKA DKI mendesak DPR untuk segera mengesahkan RUU Antiterorisme yang sudah terhambat beberapa tahun.

“Kami mendorong DPR segera mengesahkan RUU Antiterorisme dengan tetap mengedepankan prinsip penegakan HAM dan supremasi sipil dalam perundangan,” ujar dia tentang kasus bom di Surabaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

30 Mei 2018

Ilustrasi keluarga. Shutterstock
Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

Sejumlah aksi teror bom di Surabaya cukup mencengangkan. Tragedi yang terjadi pada 13 Mei 2018 itu tidak dilakukan sendiri tapi melibatkan keluarganya


Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

26 Mei 2018

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono mengikuti penggerebekan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di sebuah rumah kawasan Cinderejo, Gilingan, Solo, Jawa Tengah, 3 Desember 2017. BNNP Jawa Tengah menggerebek tiga rumah di Solo, Sukoharjo dan Semarang. ANTARA
Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

Kapolda Irjen Condro Kirono mengatakan masih ada sekitar 201 simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Jawa Tengah.


Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

24 Mei 2018

Petugas berjaga di samping peti yang akan digunakan untuk membawa jenazah terduga pelaku teror di RS Bhayangkara, Surabaya, 18 Mei 2018. Tiga jenazah tersebut ditemukan saat ledakan bom di rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. ANTARA/Zabur Karuru
Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

Tiga jenazah pelaku bom Surabaya, Dita Oepriarto dan kedua anak laki-lakinya, diambil pihak keluarga, Kamis, 24 Mei 2018.


Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

20 Mei 2018

Situasi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Surabaya pasca ledakan bom yang terjadi pada 13 Mei 2018. TEMPO/Artika Sari Fahmi
Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa teror bom, polisi memberlakukan pengamanan cukup ketat


Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

19 Mei 2018

Petugas melakukan olah TKP di salah satu lokasi Bom Surabaya di GPSS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, 17 Mei 2018. Pascaledakan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya pada 13 Mei lalu aparat keamanan masih terus mencari bukti lain terkait peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

Pengurus Masyarakat Antifitnah Indonesia Surabaya menyerahkan sumbangan uang kepada lima keluarga korban tewas akibat ledakan bom di Surabaya.


Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

19 Mei 2018

Petugas melakukan olah TKP di salah satu lokasi Bom Surabaya di GPSS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, 17 Mei 2018. Pascaledakan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya pada 13 Mei lalu aparat keamanan masih terus mencari bukti lain terkait peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

Marvel Putra Hasinta Casa, 20 tahun, putra Giri Catur, mengisahkan, sebelum teror bom di Surabaya itu, sang ayah sempat memeluknya.


MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

19 Mei 2018

Jurnalis memotret lokasi tujuh liang lahat untuk terduga pelaku pengeboman yang ditutup kembali dengan tanah oleh warga di TPU Putat Gede Surabaya, 1 Mei 2018. Warga menutup kembali liang lahat itu karena menolak terduga ketujuh pelaku bom bunuh diri di Surabaya dimakamkan di tempat itu. ANTARA/Didik Suhartono
MUI Minta Risma Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya

MUI minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memakamkan jenazah terduga pelaku bom di Surabaya yang masih ditolak sejumlah warga Kota Pahlawan.


Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

19 Mei 2018

Petugas melakukan olah TKP di salah satu lokasi Bom Surabaya di GPSS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, 17 Mei 2018. Pascaledakan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja yang berbeda di Surabaya pada 13 Mei lalu aparat keamanan masih terus mencari bukti lain terkait peristiwa itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Korban Meninggal Bom Surabaya Bertambah Menjadi 14 Orang

Korban bom Surabaya, Giri Catur Sungkowo, meninggal setelah menjalani perawatan. Korban meninggal dalam peristiwa itu menjadi 14 orang.


Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

18 Mei 2018

Menteri luar negeri, Retno Marsudi, sedang mengikut debat di Majelis Umum PBB, 17 Mei 2018. Foto : dokumen Kemenlu
Menlu Retno Angkat Isu Bom di Surabaya di Dewan Keamanan PBB

Menlu Retno mengangkat masalah teror di Surabaya dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB, yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York.


Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

18 Mei 2018

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan pengalamannya tentang strategi pembangunan Kota Pahlawan kepada bakal calon wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno, 22 Januari 2018. TEMPO/Artika Farmita
Tri Rismaharini Minta Fatwa MUI Soal Pemakaman Terduga Teroris

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunggu fatwa MUI terkait dengan pemakaman sejumlah jenazah terduga teroris yang ditolak warga setempat.